Liburan Akhir Tahun Makin Asyik! Kemenpar Keluarkan Aturan Baru untuk Wisatawan

Bali, LIVE – Bali yang dikenal dunia karena pariwisata dan budayanya yang tidak dimiliki negara lain, kini menjadi destinasi wisata populer baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Namun Bali belakangan menjadi sorotan karena Vodor’s Travel mengabarkan Bali tidak boleh dikunjungi.

Di sisi lain, selama tahun 2024 Bali juga akan menerima berbagai penghargaan global, seperti Bali menjadi destinasi wisata paling romantis di dunia versi World Tourism Awards 2024.

Dalam rangka Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Kementerian Pariwisata memastikan situasi pariwisata di Indonesia, khususnya Bali, tetap aman dan layak untuk dikunjungi.

Oleh karena itu, Menteri Pariwisata Indonesia Bapak Widiyanti Putri Wardhana mengeluarkan Surat Edaran (SE) Menteri Pariwisata No. SE/1/PP.03.00/MP/2024 tentang Penyelenggaraan Wisata yang Aman, Nyaman dan Menyenangkan. . Saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Isinya tertuang dalam SE Menteri Pariwisata

A. Gubernur, Wakil Gubernur, dan Walikota diinstruksikan untuk: 1. Memastikan penerapan Standar Nasional Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan (CHSE) Indonesia pada destinasi pariwisata, destinasi pariwisata, dan usaha pariwisata (akomodasi, makanan, dan minuman). Penyelenggara acara dan perusahaan lain yang mendukung kegiatan wisata). 2. Memastikan penerapan standar usaha pariwisata berbasis risiko sesuai dengan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Inovasi/Presiden Badan Ekonomi Pariwisata dan Inovasi Nomor 4 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha Penerapan Risiko Berdasarkan Izin Usaha dalam pariwisata. 3. Berkoordinasi dengan pemangku kepentingan di wilayah masing-masing, seperti pengelola sasaran, rumah sakit Palang Merah Indonesia, kepolisian, badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), dan badan SAR daerah (BASARNAS). 4- Menginstruksikan wisatawan dan seluruh pihak yang berkepentingan khususnya pengguna jasa transportasi untuk menggunakan moda transportasi sesuai dengan standar keselamatan dan prosedur yang sesuai dari pihak yang berwenang untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas guna menciptakan keamanan. Kegiatan wisata yang nyaman dan menyenangkan. 5. Melaksanakan inspeksi lokal untuk memastikan badan usaha menjalankan operasional sesuai SOP yang berlaku.

B. Pengelola objek wisata dan/atau penyelenggara wisata disarankan untuk:

1. Memastikan penerapan Standar Operasional (SOP), Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) secara ketat di destinasi pariwisata dan usaha pariwisata. 2. Dalam menjalankan operasionalnya, pengusaha harus menjalankan kegiatan usahanya secara konsisten sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. 3. Melakukan kalibrasi atau uji keselamatan dan suara, serta melakukan perawatan rutin terhadap peralatan/kendaraan niaga, terutama bagi pengguna yang berisiko tinggi, dan segera melakukan perbaikan terhadap peralatan/kendaraan apabila mengalami kerusakan. Menjamin keselamatan staf dan wisatawan. 4. Mampu melakukan kerjasama dengan usaha kecil, menengah, dan menengah setempat dalam hal memenuhi permintaan pariwisata untuk meningkatkan perekonomian daerah. 5. Mengurangi bencana alam dan non alam bagi dunia usaha dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada staf dan wisatawan. 6. Memberikan informasi yang jelas mengenai jam buka, peraturan khusus dan kegiatan yang akan berlangsung selama hari libur, baik secara fisik, di papan informasi lokasi, maupun secara digital. 7. Lokasi wisata dan taman hiburan dihimbau untuk turut serta memberikan dukungan dengan menyediakan tempat istirahat yang cukup bagi pengemudi angkutan wisata dan tempat parkir. 8. Mendorong wisatawan untuk menerapkan prinsip pariwisata berkelanjutan, salah satunya menjaga kebersihan dengan menyediakan wadah yang memadai, melaksanakan kampanye sanitasi secara berkala, dan meningkatkan jumlah petugas kebersihan di kawasan wisata. 9. Mempertimbangkan kemungkinan transportasi wisatawan untuk memudahkan mereka melakukan kegiatan wisata dan menghindari kemungkinan kerusakan lingkungan. 10. Bertindak dalam perhitungan jumlah pengguna kendaraan dan jumlah wisatawan di daerah tujuan wisata untuk menghindari kelebihan kapasitas baik pengguna sarana angkutan maupun wisatawan di daerah tujuan wisata.

Plt. Made Ayu Marthini, Wakil Menteri Pariwisata Kemenpar, menjelaskan SE Menteri Pariwisata bertujuan untuk memberikan pelayanan dalam menyelenggarakan kegiatan wisata yang aman, nyaman dan menyenangkan, khususnya pada saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Made Ayu Martini di Denpasar, Kamis 26 Desember 2024 menjelaskan, “Ini musim Natal, jadi semua pihak harus berkoordinasi mulai dari keamanan, cuaca, persiapan pemangku kepentingan dan semuanya.”

Dikatakannya, Bali merupakan motor penggerak pariwisata Indonesia, sehingga Kementerian Pariwisata memastikan acara, aktivitas, dan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara aman dan nyaman.

Kemacetan lalu lintas saat Tahun Baru di Bali Selatan

Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, mengatakan untuk menyambut libur tahun baru, ada empat hal yang harus dilakukan.

Antara lain, pos pemeriksaan Nataru yang didirikan di Bandara I Gustu Ngurah Rai. Selama berdirinya saluran tersebut pada 18-25 Desember 2024, jumlah pengunjung meningkat 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kami sangat bersyukur dalam situasi saat ini terjadi peningkatan di bandara sebesar 15 persen,” kata Partha Adnyana.

GIPI juga menerapkan standar CHSE sesuai dengan standar yang terdapat dalam SE Menteri Pariwisata. Selain itu, biro perjalanan juga bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas.

Terjadi lima kemacetan saat Tahun Baru di Bali, pertama di Garuda Wisnu Kencana (GWK) saat penghitungan mundur GWK, kemudian di Potato Head Seminyak yang juga menjadi tuan rumah perayaan akbar Pandawa Festival ke-13 di Atlas Beach Club Canggu dan di. Cafe Del Mar Bali berlokasi di Canggu.

“Ini di Bali Selatan. Makanya saya juga kirimkan acara hitung mundur ke Kementerian Perhubungan agar lebih memperhatikan kemacetan lalu lintas di Bali,” jelasnya.

Sesuai dengan SE Kemenpar tentang penyelenggaraan kegiatan pariwisata yang aman, nyaman dan menyenangkan pada Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, GIPI Bali juga melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada wisatawan tentang cuaca awal menurut BMKG. .

“Wisatawan harus memperhatikan BMKG, perubahan iklim, gelombang, dan sebagainya,” ujarnya.

Mengapa wisatawan memilih Bali Selatan

Direktur Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan Bali sebagai destinasi wisata global siap menyambut wisatawan kapan pun, tidak hanya saat Natal saja.

Pasalnya, saat Natal, Bali menjadi magnet bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Bali Selatan mencakup lebih banyak tempat dibandingkan wisatawan domestik dan asing.

Artinya Bali terlalu terkonsentrasi. Artinya semuanya ada di Bali Selatan, dilihat dari aktivitas komersial, kemacetan lalu lintas, serta event besar di Bali Selatan, kata Tjok Bagus Pemayun.

Tjok Bagus Pemayun mengatakan, alasan wisatawan memilih Bali Selatan karena kenyamanan Bali Selatan, seperti bandara, hotel, restoran, serta banyaknya tempat wisata mulai dari alam, tradisional, hingga budaya lokal.

Ia mengatakan, seluruh lokasi wisata mematuhi SOP dan menerapkan CHSE. Dan siap menerima wisatawan dengan aman dan nyaman.

“Saya melihatnya langsung di Kebun Binatang Reptil dan Burung. Saya jamin aman dan bersih,” kata Tjok Pemayun.

Pada bulan November, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Bali sebanyak 5,8 juta orang, meliputi Australia, India, Tiongkok, Eropa, dan Asia Tenggara. Sedangkan wisatawan nusantara sebanyak 9,1 juta orang.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *