SURABAYA, ditphat.net – Latma Orruda 24, latihan tempur gabungan internasional (Latma) antara TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Rusia resmi dimulai di wilayah perairan Indonesia.
Kegiatan ini diwakili oleh Panglima TNI Laksamana Madya (Laksdya) TNI Denih Hendrata, Panglima Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali dan Duta Besar Rusia Sergey Gennadievich. Koarmada II Surabaya, Senin 4 November 2024
Nama ORRUDA merupakan lambang nasional dua negara, Orel (Elang Rusia) dan Garuda (Indonesia). Ini merupakan latihan militer pertama antara TNI Angkatan Laut dengan TNI Angkatan Laut Rusia yang bertajuk “Latihan ORRUDA 24 Angkatan Laut Indonesia dan Angkatan Laut Rusia di Surabaya dan Laut Jawa untuk Meningkatkan Kerja Sama Militer dan Kerja Sama Indonesia dan Rusia”.
Dalam keterangan resmi yang diterima ditphat.net militer, Panglima TNI Laksamana TNI Denih Hendratha mengatakan latihan tersebut dilakukan untuk memperkuat kerja sama strategis dan meningkatkan kemampuan operasional angkatan laut kedua negara.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Panglima TNI Laksamana Kasal Mohamed Ali, latihan gabungan ORRUDA 2024 merupakan latihan gabungan pertama antara TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Rusia yang digunakan untuk memperkuat kerja sama strategis. Meningkatkan kapasitas operasional kedua kekuatan laut
“Latihan ini merupakan salah satu hasil pertemuan TNI Angkatan Laut pada tahun 2018, karena merupakan komitmen kita untuk meningkatkan saling pengertian mengenai keamanan laut,” kata Laksamana TNI Muhammad Ali KSAL.
Selain itu, Kasal mengatakan kerja sama ini akan berkontribusi dalam memperkuat hubungan dengan meningkatkan hubungan dan langkah-langkah nyata dengan mencari lebih banyak peluang bagi perdamaian dan keamanan maritim regional.
Sementara itu, Panglima TNI Laksamana TNI Denih Hendrata mengatakan latihan ini untuk meningkatkan hubungan diplomatik Indonesia dengan Rusia khususnya angkatan laut, serta kebijakan Indonesia yang bebas dan proaktif. Presiden RI Prabowo Subianto, seratus kawan saja masih belum cukup, satu kawan banyak lawannya, dan ini merupakan langkah diplomatis.
Mempraktikkan Keselamatan Maritim menyatukan wawasan tentang cara kami melatih dan mengintegrasikan visi tentang pentingnya keselamatan maritim. Panglima Angkatan Laut Indonesia dalam kesempatan tersebut menyampaikan, “Keamanan maritim sangat penting bagi negara mana pun yang berada di lautan, dan kita harus bisa saling melindungi dan menghormati kedaulatan satu sama lain di wilayah kita masing-masing.” Laksamana Angkatan Laut Rusia Alexei Tisoyev berkata: “Latihan ini penting dilakukan bersama-sama karena membantu menghadapi situasi kritis dan membantu Anda untuk selalu siap menghadapi situasi yang muncul.”
Sekadar informasi, pelatihan bersama ini terbagi dalam 2 (dua) fase, yaitu fase pelabuhan dan fase laut. Alutsista yang dikerahkan TNI Angkatan Laut di Pusdiklat ORRUDA 24 antara lain KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Frans Kaisipo-368, dan helikopter AS 565 MBE.
Sementara itu, Angkatan Laut Rusia telah mengerahkan sejumlah alutsista utama, antara lain kapal perang kelas korvet RF Rezky, RF Gromky, dan RF Aldar Tsydenzhapov, serta kapal tanker berukuran sedang Pechenga, helikopter KA-27, dan kapal tunda penyelamat Alatau.