ditphat.net – Eilat (Umm al-Rashrash), kota pelabuhan Israel kembali menjadi sasaran serangan drone, Senin 20 Mei 2024. Milisi Mujahidin Islam Irak dilaporkan berada di balik serangan tersebut.
Kelompok Perlawanan Islam di Irak mengakui serangan itu direncanakan dan dilakukan.
Mujahidin Islam Irak mengatakan dalam pernyataannya bahwa serangan itu merupakan respons solidaritas terhadap warga Jalur Gaza yang selama ini menjadi sasaran pembantaian militer Israel.
Seperti dilansir ditphat.net Military dari Middle East Monitor, Mujahidin Islam Irak meluncurkan dua drone untuk mengebom wilayah yang terletak di Israel selatan.
“Melanjutkan posisi kami untuk menentang pendudukan dan mendukung rakyat kami di Gaza dan sebagai respons terhadap pembantaian yang dilakukan oleh entitas perampas terhadap warga sipil Palestina,” kata Mujahidin Islam Irak dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu juga mengatakan: “Perlawanan Mujahidin Islam di Irak, termasuk anak-anak, wanita dan orang tua, menargetkan Umm al-Rasharsh, target utama di Eilat, menggunakan dua drone pada Senin malam, 20 Mei 2024.”
Selain itu, Mujahidin Islam Irak menegaskan bahwa serangan terhadap wilayah Zionis tidak akan berhenti. Hingga tentara Israel menarik pasukannya dan menghentikan pembantaian di Gaza.
Kota Eilat semakin menjadi pusat operasi Mujahidin Islam Irak, seperti yang terjadi pada Minggu, 19 Mei 2024 sebelumnya.
Tujuan Eilat tidak lain hanyalah untuk memblokir pelayaran laut Israel di Mediterania.
Hal itu dilakukan untuk mencegah kapal asing memasuki banyak pelabuhan negara Zionis tersebut.