Jakarta, ditphat.net – Mantan manajer Paris Saint-Germain, Leonardo mengungkapkan, manajemen internal terpecah karena Kylian Mbappe. Saat itu, terdapat perbedaan pendapat terkait masa depan penyerang tim Prancis tersebut.
Leonardo mengaku berada di pihak pihak yang ingin menjual Kylian Mbappé pada 2022. Menurutnya, kontrak sang pemain tak perlu diperpanjang.
Sebab dengan memperpanjang kontrak Mbappé, maka pengeluaran finansial PSG akan sangat besar. Baginya, itu tidak sebanding dengan apa yang didapat tim.
“Saya menentangnya, terutama pada level di mana hal itu dilakukan. Selalu. Sejak awal,” ujar Leonardo seperti dikutip dari Tribal Football.
Menurut pemain asal Brasil itu, PSG sebaiknya melepas Mbappé pada musim 2020/2021. Pasalnya saat itu ada tawaran datang dari Real Madrid.
“Saya juga berpendapat dia sebaiknya dijual pada akhir musim 2020/2021, saat PSG mendapat tawaran dari Real Madrid dan kontraknya hanya tersisa satu tahun,” ujarnya.
Karena akhirnya PSG memilih memperpanjang kontrak Mbappé, lalu Leonardo memilih mundur. Baginya, keputusan mempertahankan sang pemain adalah sebuah kesalahan.
“Bagaimana kita mengatasi situasi ini? Jika Anda kehilangan pemain, itu menyedihkan, tapi klub tidak akan mati karenanya,” kata Leonardo.
“Institusi hebat apa yang runtuh setelah kehilangan satu pemain? Tidak ada. Mungkin butuh waktu, tapi Anda selalu pulih. Saya pernah menjadi pemain, tapi pesepakbola tidak akan pernah lebih penting daripada klub.”