
Jambi, ditphat.net – Dahliar tak menyangka bisa dinobatkan sebagai wisudawan terbaik Program Doktor Manajemen Pendidikan Islam pada wisuda angkatan II Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi pada Minggu, 1 Desember 2024. .
Dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,88, Dahliar menonjol diantara 17 wisudawan program doktor UIN STS Jambi dan mendapat predikat cumlaude.
“Saya sangat bersyukur dan tidak pernah menyangka bisa menjadi wisudawan terbaik dalam lima semester,” kata Dr. Dahliar T, M.Pd kepada ditphat.net usai lulus dari UIN STS Jambi.
Perjalanan Dahliar meraih gelar doktor penuh tantangan. Berasal dari keluarga sederhana, keterbatasan ekonomi tidak menyurutkan semangatnya. Sehari-harinya ia menjadi guru di SMA Muhammadiyah. Namun, ia bekerja sebagai tukang ojek hingga semester empat untuk menunjang biaya kuliahnya.
“Saya mengalami kendala keuangan. “Saat saya kuliah doktoral, saya menjadi tukang ojek karena tidak punya pilihan lain.”
Perjuangan ini tidak lepas dari latar belakang kehidupannya. Dahliar, kelahiran Jambi, Kabupaten Kerinci, sudah menghadapi kesulitan hidup sejak kecil. Ia kehilangan ibu tercintanya saat ia duduk di bangku kelas 4 SD. Untuk melanjutkan studinya, Dahliar kecil berjualan pisang hingga SMA. Saat di sekolah pascasarjana, dia menjual pakaian untuk mencari nafkah.
“Saya berharap mereka tidak pernah menyerah terhadap adik-adiknya yang mengalami kondisi di sana. Keterbatasan ekonomi bukan menjadi alasan untuk berhenti menempuh pendidikan. “Seperti kata pepatah Arab, ‘Orang itu dalam kesulitan’, siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil,” ujarnya.
Dalam disertasinya, Dahliar mengkaji upaya pimpinan sekolah dalam memperkuat tenaga pengajarnya. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, kata dia, penting untuk menempatkan guru sesuai kualitas dan keterampilannya masing-masing.
Dahliar pun mengungkapkan harapan besarnya kepada ibunya.
“Saya berharap UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi dapat bangkit menjadi lebih maju, tinggi, handal dan bertaraf internasional.”
Sebelumnya, Dahliar memperoleh gelar sarjana dari Universitas Jambi (UNJA) pada tahun 1999 dan melanjutkan pendidikan magister dari Universitas Negeri Padang (UNP) pada tahun 2013. Kini dengan gelar doktor yang luar biasa, ia telah membuktikan bahwa kerja keras dan cinta mampu mengatasi segala keterbatasan.