ditphat.net – Seorang tukang ojek asal Jember, Jawa Timur, bermarga Zainul, tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Puncak Jaya, Papua pada Kamis, 30 Mei 2024.
Peristiwa tragis ini terjadi di Desa Usir, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Berdasarkan keterangan polisi, selain berprofesi sebagai pengendara sepeda motor, Zainul kerap meminjam uang di kawasan Mulia.
“Yang bersangkutan kerja serabutan, kadang pinjam uang, kadang naik ojek,” Kapolsek Punjak Jaya AKBP Kuswara dikutip berbagai sumber, Selasa, 4 Juni 2024.
Kaswara, Kapolsek Punjak Jaya, mengatakan pada hari kejadian, korban pergi ke kios untuk mengambil uang namun sayangnya menjadi sasaran peringatan OPM.
“Dari informasi yang kami pelajari, dia meminjam uang. Kemungkinan saat kejadian, korban sedang mengumpulkan uang di tempat peminjamannya. Lalu terjadi penembakan,” kata Kuswara. .
Kaswara mengatakan, tidak ada saksi mata yang melihat langsung keseluruhan kejadian. Sedangkan jenazah korban pertama kali ditemukan oleh salah satu pemilik kios.
“Saksi yang ada di sana hanya pemilik kios yang saat itu sedang menutup kiosnya. Terdengar suara tembakan, setelah itu pemilik kios keluar dan melihat Zainul tergeletak berlumuran darah, setelah itu langsung dievakuasi ke rumah sakit, jelasnya.
Lebih lanjut Kaswara menegaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui lebih lanjut. Namun, untuk saat ini ada dugaan anggota OPM Bhumi Walo dan Rambo yang melakukan penembakan.
“Saat ini kami sedang menyelidiki dan belum bisa memastikan siapa pelakunya. Arahnya KKB, OTK. “Kemarin kami menerima atau diberitahu Satgas Perdamaian Kartenz bahwa diduga ada percakapan antara tersangka Bhumi Walo dan Rambo,” ujarnya.
Kapolres Punjak Jaya meyakini korban tidak bisa meminjamkan uang kepada anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). Ada kemungkinan korban hanya meminjamkan uang kepada warga biasa.
“Tidak mungkin (meminjamkan uang ke OPM). Mungkin orang lain, tapi orang di Mulia ini kecil. Kemungkinan didengar suara demi suara,” tutupnya.
Menyikapi kejadian tersebut, Komandan Kodam XVII Kendrawasih Letkol Inf Candra menegaskan TNI tidak akan tinggal diam dan akan terus melindungi masyarakat serta akan mengambil tindakan tegas terhadap KKB/OPM yang melakukan pelanggaran keamanan dan membahayakan masyarakat.
Selain tindakan tegas, TNI akan terus melakukan kegiatan sosial untuk membantu masyarakat yang terkena dampak kekerasan KKB.
“Masyarakat harus dilindungi. Untuk itu TNI terus bertindak tegas dan hadir di masyarakat untuk memastikan pelayanan kesehatan, tenaga pendidikan dan kesehatan, guru dan semua pihak bekerja untuk masyarakat,” kata Letkol Inf Candra dikutip ditphat.net Military, Selasa. , 4 Juni 2024