
Jakarta, ditphat.net – Makassar PSM menjadi sorotan. Alasannya adalah bahwa tim, bernama Juku Eja, mengakhiri pertandingan dengan 12 pemain di lapangan saat ia menghibur Barito Puttera di Stadion Batakan, pada hari Minggu, 22 Desember 2024.
Momen itu terjadi ketika pertandingan datang selama waktu kecelakaan. PSM Makassar mengubah pemain. Tiga pemain masuk, tetapi hanya dua.
Ada alarm di lapangan. Karena masalah ini, pemain berada di tim pertempuran.
Tim, yang disebut Jukku Eja, melalui pernyataan resmi, membela 12 pemain di lapangan, adalah karena keputusan wasit. Ketika satu pemain lagi belum meninggalkan lapangan, pertandingan diminta untuk melanjutkan.
Pelatih Barito Perta Rahmad Darmawan jatuh dari pertanyaan manajemen ini. Surat resmi untuk PSS dan Pt Liga Indonesia dikirim ke Baru untuk pelanggaran dalam peraturan.
Mengacu pada kode disiplin PSS, ada 12 pemain PSM Makassar di lapangan ketika kompetisi melawan Puttera merupakan pelanggaran. Jukku Eja dapat menerima sanksi serius.
Pasal 56 Kode Disiplin PSS menyatakan bahwa jika ada pemain yang salah dalam pertandingan resmi, tim tidak hanya menyatakan kerugian tetapi juga denda.
“Jika pemain ilegal, seperti dalam ayat 1, bermain dalam pertandingan resmi, timnya akan dijatuhi hukuman untuk menyatakan poin persimpangan yang lebih buruk (hilang) dalam pertandingan sesuai dengan Pasal 28 PSI ini dengan denda setidaknya 90.000.000.000 rp.”