ditphat.net – Tim DKI Jakarta harus puas menjadi runner-up Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.
Jakarta harus mengakui kehebatan kontingen Jabar yang tampil sebagai pesaing utama PON 21.
Meski tim DGI Jakarta bekerja keras, PON Asia-Sumut tidak berhasil memenangkan seluruh kompetisi.
Menurut dia, pemain Jakarta rata-rata memiliki kondisi kesehatan yang baik. Kita berharap pada PON berikutnya tahun 2028 di NTT-NTB kita bisa menjadi juara umum.
Ia mengatakan, kerja keras para pemain DKI Jakarta patut diapresiasi, meski berada di peringkat kedua, namun hasil kerja tim DKI Jakarta secara keseluruhan sudah bagus.
Meski demikian, Ketua DPW NasDem DKI Jakarta menyebut akan bernegosiasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta.
“Hasil PON 21 patut dijadikan pembelajaran. Pasalnya di Jabar kekerasan selalu kalah. PON Papua Jabar jadi pahlawan, sekarang juga,” jelasnya.
Semuanya perlu diperiksa. Menang atau kalah. Ia mengatakan kedepannya bisa tampil baik dan meraih juara pertama dengan predikat All Champion.
Pada PON 21, TNI Angkatan Darat berada di peringkat kedua dengan perolehan 480 medali, 184 medali emas, 150 medali perak, dan 183 medali perunggu.
Jawa Barat menjadi juara umum dengan perolehan 542 medali yang terdiri dari 195 medali emas, 164 medali perak, dan 183 medali perunggu.
Di peringkat kedua ada DKI Jakarta yang mengoleksi 480 medali, meliputi 184 medali emas, 150 medali perak, dan 146 medali perunggu.
Urutan ketiga ada Jawa Timur yang mengoleksi 424 medali. Jatim meraih 146 medali emas, 136 medali perak, dan 142 medali perunggu.
Apalagi sebagian Sumut berada di bawah Jawa Timur. Salah satu pasukan PON 2024 membawa pulang 256 medali. Terdiri dari 79 medali emas, 59 medali perak, dan 118 medali perunggu.
Lima medali teratas diperebutkan di Jawa Tengah. Tim Jateng mengoleksi 260 medali yang terdiri dari 74 medali emas, 74 medali perak, dan 115 medali perunggu.