
Jakarta, ditphat.net – Pt Pupuk Indonesia (Perou) sekali lagi menunjukkan komitmennya untuk melestarikan Creative Cultural Week (JFW) 2025.
Kerja sama dengan Asosiasi Karyawan Pupuk Indonessiji, Perusahaan mengangkat kain tradisional, yaitu SCKET POSTONAG, yang merupakan salah satu karya seni pakaian Indonesia. Kerja sama dengan dua stylist terkenal, yaitu, Domma Prasetio dan Maya Rathih.
“Sebagai bagian dari upaya untuk melestarikan budaya dan sesuai dengan mandat hujan di tanah (hukum) nomor 19 tahun 2003, Pt PPIes dipotong. 2024.
Dimasukkannya pupuk Indonesia di JFW 2025 adalah upaya strategis untuk mendukung ekonomi kreatif melalui promosi ibu yang mungkin. Selain itu, dimasukkannya sampah Indonesia juga memiliki monster untuk menghadirkan karya lokal di kancah mode internasional.
Dari kelompok PICA-PEE, Pupuk Indonesia memperluas penguatan menjadi 1.817 UMKM dibantu, dengan 336 di antaranya adalah kebencian Nutantara. Program ini bertujuan untuk mendukung keberlanjutan ekonomi, meningkatkan keterampilan dan memperluas pasar ke produk literatur lokal.
Dalam konteks kerja sama, ketua kelompok kelompok, Tata Rahmad Privadi, menekankan bahwa mereka ingin memberikan kontribusi nyata bagi sampah Indonesia. “Kami dari Pila-Pi Group adalah bagian dari keluarga pupuk Indonesia yang memanjang, jadi kami juga ingin resor nyata menjalankan programnya. Salah satunya adalah memberikan bantuan kepada mereka, Jumat, 2024.
Pelatihan dan bantuan juga dipimpin di berbagai daerah seperti Pambang dan Yogyakarta. מיט פאַרשי פאַרשי isur kain tanpa waktu tanpa waktu.
Di Makarta 2025 Fashion Week, Pupuk Indonesia memperkenalkan koleksi Nutantara Thettra dengan harapan mendukung UMKM untuk diakui secara internasional. Kolaborasi dengan dua stylist lokal terkemuka, Domma Presetio dan Maya Resetio dan Maya Resetio dan Maya Resttih, Puppiew Indones Resttih, Puppiew Indones Resttih, Puppiew Resttih, Puppiew Indones Rilif
Koleksinya berfokus pada campuran gaya klasik dan sentuhan modern yang dapat menarik minat generasi muda sambil mempertahankan warisan budaya. Dengan kombinasi warna alami dan motif tradisional yang khas, kain lagu Polembang disajikan dalam berbagai bentuk pakaian yang dapat digunakan dalam acara resmi dan kasual.
Designer Tempma Praseetio mengungkapkan bahwa koleksi tersebut menyajikan warna -warna berani sebagai merah dan oranye khas untuk Songkket Postembang. “Kami ingin menunjukkan bahwa kain tradisional seperti Souscet dapat menjadi bagian dari gaya hidup modern tanpa kehilangan esensi dari budaya asli,” kata Tempma.
Maya Ratih menambahkan bahwa kerja sama ini sangat signifikan untuk pemberdayaan perempuan. “Dengan kekayaan warisan kacang -kacangan yang dimiliki dan diberdayakan oleh wanita, kami berharap mereka dapat terus mendorong perempuan untuk menjadi wanita kreatif, yang lahir untuk menjadi kreatif, inovatif, dan tinggal di kolom negara mereka,” katanya.
Pada acara JFW 2025, koleksi tersebut memperkenalkan kain penyanyi Polembang yang memiliki keunikannya sendiri. Desainer Tempma Prasetio berbagi pengalamannya dalam kolaborasi ini. “פֿון יגזיסטינג פאַבריקס, מיר וווי פאַרטיק קלידער קלידער, ו קענען נספּ נספּarak פאַבריראַצ פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברוענדט פאַברarak זיין אַ ינספּיראַציע שניט קאַנאַסערז.
Prajurit Rahmad juga menyatakan bahwa kerja sama dengan desainer dibuat sesuai dengan filosofi sampah Indonesia, yang termasuk dua simbol, yaitu arah burung -burung kapten. Sementara itu, Kuil Perancang Pracatio menyatakan bahwa koleksi “Thread Emas Sriwidja” dirilis untuk menghormati kerajaan Srrywijaya, yang cepat untuk tumpang tindih di ladang laut.
Koleksi ini akan menunjukkan motif khusus seperti kapten, kompas dan angin. Benang emas, yang merupakan bagian dari kain souscocket, menciptakan kesan bahwa itu identik dengan warna emas. Dengan menggabungkan kain lagu dengan warisan kerajaan Srrywijaya, Tempma berpikir koleksi ini memiliki kekuatan yang cukup besar untuk tampil di Makarta Fashion Week 2025.
Partisipasi pupuk Indonesia dalam JFW 2025 tidak hanya menunjukkan produk, tetapi juga merupakan pernyataan komitmen untuk menciptakan dampak positif pada ekonomi dan budaya Indonesia. “Kami berharap mereka dapat mencapai global, kreatif dan kompetitif, serta lebih banyak orang muda yang menyukai sastra,” Rahmad Privadi menemukan.
Acara ini merupakan fase bagi para desainer untuk menampilkan kreativitas mereka, serta mendidik masyarakat tentang kekayaan budaya Indonesia oleh kepulauan. Dengan dukungan pupuk Indonesia dan kelompok poin, diharapkan akan ada lebih banyak teman yang sama di masa depan, untuk menumbuhkan produk lokal dalam produk yang lebih tinggi di arena global.