Surabaya, ditphat.net – Pengusaha malam hari, Ivan Sugianto (IS), yang memaksa siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya berinisial EN untuk berlutut dan menggonggong seperti anjing berakhir damai.
Ivan mengaku sudah berdamai dengan EN. Ia menjelaskan, banyak fakta yang tidak sesuai dengan pernyataan yang beredar di media sosial.
Sebenarnya apa yang terjadi tidak nyata, banyak hal yang tidak terjadi secara tiba-tiba, antara aku dan orang tua Ethan tidak ada apa-apa, dan tidak ada kontak fisik, kata Ivan, seperti disebutkan akun Instagram @awuu setiap hari. , Kamis, 14 November 2024.
“Dan kami berdamai sekeluarga,” lanjut Ivan, akhirnya berjabat tangan dengan keluarga EN.
Meski berakhir damai, SMA Kristen Gloria 2 Surabaya dan Kepolisian Daerah Jawa Timur (Jatim) tetap meminta Kepolisian Daerah Metropolitan (Polrestabes) Surabaya untuk menangani tindakan arogan tersebut secara hukum.
“(Sidang kasus) tetap berjalan,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kompol Dirmanto di Surabaya, Rabu, 13 November 2024, seperti dilansir ditphat.net.co.id.
Dirmanto mengatakan, jika ditemukan bukti kuat adanya unsur pidana, penyidik Polrestabes Surabaya akan menaikkan status kasus tersebut ke tingkat penyidikan.
Sejarah
Kasus ini bermula dari cekcok antara EN dan putra Ivan Sugion berinisial AL di SMA Kristen Gloria 2 Surabaya.
Dalam video yang viral di media sosial, ayah AL yang mengenakan kemeja putih marah kepada EN yang menindasnya dengan menyuruhnya berlutut di hadapannya dan mengajaknya keluar seperti anjing.
“Permisi! Membungkuk, membungkuk, menggonggong, menggonggong,” kata Ivan dengan suara sekeras-kerasnya.
Dalam rekaman itu juga terdengar suara ibu-ibu yang meminta EN mengabulkan keinginan Ivan agar masalah tersebut cepat selesai.
Tak terima anaknya diperlakukan seperti ini, ayah EN yang berinisial W lalu menggoyangkan bahu EN hingga langsung berdiri, W merasa tak perlu anaknya membungkuk dan menggonggong karena sudah meminta maaf.
Namun dalam video yang viral tersebut, Ivan bertindak kejam dengan mendorong tubuh ayah EN saat mencoba membangunkan EN sambil berlutut.
Yang lebih menyedihkan lagi, orang-orang disekitarnya yang melihat perundungan tersebut mendukung Ivan dalam mengejar mimpinya dengan visi bahwa masalahnya telah teratasi.
Ayah EN malah adu mulut dengan Ivan, salah satu pria berbaju merah pun mengancam ayah EN dengan menyikutnya.