JAKARTA, ditphat.net – Kisah mengejutkan diungkap seksolog Indonesia, Dr. Boyke Dian Nugraha atau dikenal dengan sebutan Dokter Boyk. Dalam perbincangan dengan Deddy Corbusier dan Praz Teguh di podcast, Dr. Boyk menceritakan kejadian yang menimpa seorang gadis berusia 12 tahun yang hamil saat duduk di bangku SMA.
Teman gadis itu jauh lebih muda, laki-laki berusia 14 tahun dan mereka berdua masih duduk di bangku SMA. Gulir ke bawah untuk melihat artikel selengkapnya.
“Pasien saya yang berumur 12 tahun sudah hamil saat duduk di bangku kelas dua SMA,” kata Dr. Boyk Rabu 6 November 2024.
“(Suaminya) kelas 3 SMP, umur 14 tahun,” jelasnya.
Cerita bermula ketika ibu gadis tersebut mulai mempertanyakan perubahan pada tubuh putranya. Seorang ibu memperhatikan bahwa anaknya sudah berbulan-bulan tidak meminta pembalut. Selain itu, tubuh putranya juga terlihat montok. Ibu yang khawatir memutuskan untuk membawa putranya ke dokter. Boyke untuk mengujinya.
“Ketika ibu melihatnya, dia tidak meminta pembalut dan ketika dia melihat bayinya semakin gemuk, dia membawanya ke saya dan dia sudah hamil,” kata Boyke.
Tak disangka, hasil tes tersebut menunjukkan bahwa anak tersebut sedang hamil dan usia kehamilannya adalah 6,5 bulan atau sekitar 26 minggu, bahkan sang anak pun tidak mengetahui dirinya hamil.
“(Anaknya) belum tahu, tahu penyakitnya? Usia kehamilan berapa bulan? 6,5 bulan atau 26 minggu baru lahir anak,” ujarnya.
Juga, Dr. Boyke menambahkan, keluarga anak tersebut memiliki pendidikan yang baik. Ibunya bekerja di bank, namun ia melarikan diri karena tidak menyangka anaknya bisa hamil di luar nikah dan dalam usia muda.
Yang paling mengejutkan, saat persalinan akan segera tiba, suami gadis tersebut sedang bermain sepak bola di siang hari.
“Kami menelpon suaminya, tahukah anda dimana dia? Permisi dokter, laki-laki itu sedang bermain sepak bola, bayangkan seorang wanita melahirkan seorang laki-laki yang sedang bermain sepak bola di sore hari” dia terkejut.
Situasinya sangat menarik karena suami anak laki-laki tersebut bahkan tidak bisa menandatangani dokumen untuk mengelola rumah sakit. Ketika dia masih muda, dia harus menggunakan tanda jempol dan bukan tanda tangan.
“Kalau itu terjadi, tidak bisa tanda tangan, (dengan) jempol,” ujarnya.