Jakarta, ditphat.net – Industri kendaraan listrik di Indonesia berkembang pesat berkat kebijakan pemerintah mengenai transisi energi ramah lingkungan.
Namun, dengan meningkatnya jumlah kendaraan listrik, pengelolaan baterai bekas menjadi tantangan besar. Baterai bekas yang tidak dikelola dengan baik dapat berdampak buruk bagi lingkungan.
Mendaur ulang baterai bekas merupakan solusi penting untuk meminimalkan dampak ini dan memulihkan material berharga seperti litium, nikel, dan kobalt.
Untuk itu, PT Arsa Kayana Recycle bekerjasama dengan PT Swap Energi Indonesia (Swap) dalam pengelolaan dan daur ulang baterai bekas kendaraan listrik.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini bertujuan untuk mengatasi meningkatnya limbah baterai seiring pesatnya adopsi kendaraan listrik di Indonesia.
Dalam keterangan yang diterima ditphat.net pada Jumat, 6 Desember 2024, PT Arsa Kayana Recycle (AKR) menyatakan merupakan perusahaan swasta pertama di Indonesia yang memelopori daur ulang baterai bekas, dengan kapasitas produksi awal 3.000 ton per tahun untuk LFP. dan Baterai NCM.
Produksi akan dimulai pada akhir tahun 2025 dan AKR telah bermitra dengan beberapa dealer pemilik merek sepeda motor dan mobil listrik (APM) untuk mendukung industri ramah lingkungan dan hilir di bawah program pemerintah.
“Kerja sama ini menjadi langkah awal yang baik untuk Swap sepeda motor listrik karena kita tidak lagi bingung kemana perginya wadah aki bekas,” kata Presiden Direktur AKR Muhammad Falah.
Direktur Swap Irwan Tjahja menyambut baik kerja sama tersebut dan mengaku bangga ada perusahaan lokal yang memelopori kepedulian terhadap lingkungan dengan pengadaan dan pembuangan baterai sepeda motor listrik.
Pendiri sekaligus Ketua Komisaris PT AKR Abdul Rahman Elly menyadari tantangan besar dalam mendaur ulang baterai kendaraan listrik.
“Tetapi kami juga melihat potensi yang luar biasa. Misi kami adalah mengubah cara penanganan baterai kendaraan listrik yang sudah habis masa pakainya dan memastikan baterai tersebut didaur ulang secara bertanggung jawab dan efisien,” ujarnya.