Jakarta – Ular tidak hanya ditemukan di darat tetapi juga di air. Pertanyaannya mengapa populasi ular begitu tinggi?
Laporan Live Science, Selasa 5 Maret 2024, Para ilmuwan meyakini ada sekitar 4.000 spesies ular yang diketahui hidup di berbagai habitat.
Mereka berkembang biak di berbagai lingkungan, termasuk di pepohonan, di liang, di air, dan bahkan di langit sebagai pesawat layang.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 22 Februari di jurnal Science menunjukkan bahwa tidak ada satu sifat pun yang dapat menjelaskan betapa beragamnya ular.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ular telah berevolusi dengan sangat cepat. Meskipun kelompok hewan lain, seperti kadal, juga berevolusi dengan cepat, ular telah mencapai tingkat evolusi yang lebih tinggi.
Dengan laju evolusi yang cepat ini, ular telah mampu mengembangkan cara hidup ekologis yang beragam, jauh lebih banyak dibandingkan kelompok hewan lainnya.
Meski belum jelas mengapa ular memiliki stamina yang lebih besar dibandingkan reptil lainnya, namun ada kemungkinan proses perkembangan ular dipengaruhi oleh banyak perubahan lingkungan.
Daniel Rabosky, penulis utama studi ini dan profesor ekologi dan biologi evolusi di Universitas Michigan, dan timnya mencoba memahami peristiwa eksplosif dalam evolusi ular ini.
Dengan menggunakan rangkaian genetik baru dari lebih dari 1.000 spesies, serta data tambahan dari hampir 7.000 spesies reptil, para peneliti berhasil membuat pohon evolusi yang sangat rinci dari berbagai kelompok kadal dan ular, yang dikenal sebagai squamates.
Analisis filogenetik mereka mengungkapkan bahwa ular telah berevolusi berbagai bentuk kehidupan fisik dan ekologi dengan kecepatan sekitar tiga kali lebih cepat dibandingkan squamate lainnya. Sebagian besar evolusinya terjadi selama 70 hingga 100 juta tahun terakhir.
Rabowski mengatakan tidak ada tanda-tanda evolusi ular akan melambat dalam waktu dekat. Faktanya, para ilmuwan secara rutin menemukan spesies ular baru.
Misalnya, awal bulan ini, para ahli biologi menemukan bahwa anaconda hijau, spesies ular terbesar yang diketahui, sebenarnya terdiri dari dua spesies yang berbeda secara genetik.
Setelah sepuluh tahun meneliti dan mengumpulkan ribuan spesimen, Rabowski menyadari bahwa masih banyak yang belum diketahui tentang kehidupan di Bumi.
Rabowski mengatakan meskipun ada upaya besar, masih banyak wilayah di dunia yang kita tidak mengetahui spesies apa saja yang ada, berapa jumlahnya, dan bagaimana mereka berinteraksi, terutama di wilayah tropis.
“Masih banyak spesies yang belum kita ketahui,” katanya.