Kenaikan UKT Tak Merata, Berikut 5 PTN yang Pilih Tak Naikkan Biaya Kuliah

ditphat.net – Di tengah kontroversi kenaikan biaya kuliah tunggal (UKT) di beberapa perguruan tinggi negeri (PTN), ada kabar baik dari beberapa kampus yang memilih untuk tidak menaikkan UKT pada tahun 2024.

Alasan di balik keputusan tersebut beragam, mulai dari kondisi perekonomian masyarakat yang baru pulih dari pandemi Covid-19, hingga komitmen memberikan akses pendidikan berkualitas kepada semua kalangan.

Berikut daftar 5 PTN yang tidak menaikkan UKT di tahun 2024.1. Universitas Padjadjaran (Unpad)

Pada masa pendaftaran mahasiswa baru (PMB), Rektor Bidang Akademik Unpad, Prof. Arief S. Kartasasmita mengatakan, tidak ada kenaikan UKT pada tahun ini.

“Tolong sampaikan ini, kami takut ada yang khawatir, kalau kami masuk perangkap Batman, UKT-nya akan naik. Kami di awal sudah bilang, kami tidak ingin ada kenaikan UKT di tahun 2024,” tegasnya, seperti diberitakan oleh The Web Unpad, Jumat 24 Mei 2024.

Prinsip yang diambil Unpad dalam menentukan UKT adalah adil dan sesuai dengan kemampuan orang tua. Arief mengatakan alasan lain Unpad tidak menaikkan biaya sekolah adalah karena kondisi perekonomian masyarakat yang baru pulih akibat Covid-19.

“Kami mengefektifkan proses belajar mengajar sehingga tanpa menaikkan UKT, kami berusaha semaksimal mungkin agar mutu pendidikan tidak berubah,” ujarnya.2. Universitas Airlangga (Unair)

Universitas Airlangga (Unair) merupakan sebuah perguruan tinggi negeri yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, yang didirikan pada tanggal 10 November 1954 bertepatan dengan Hari Pahlawan yang kesembilan.

Universitas ini termasuk salah satu kampus yang tidak menaikkan UKT pada tahun ini, seperti diungkapkan Direktur Keuangan Unair, Ardianto melalui situs resmi Unair.

“Kami sampaikan bahwa UKT UNAIR pada tahun 2024 tidak mengalami kenaikan,” ujarnya, dikutip Jumat, 25 Mei 2024.

Ardianto mengatakan Unair belum sepenuhnya menjadikan biaya pendidikan sebagai pendapatan untuk menunjang pembelajaran.

Pendapatan Unair 50 persen berasal dari UKT mahasiswa, 50 persen dari hibah kementerian, pendapatan kemitraan, APBN untuk gaji guru dan tenaga kependidikan, serta unit usaha milik Unair.

“Unair berprinsip tidak boleh ada mahasiswa yang tidak dapat melanjutkan studi hanya karena kendala ekonomi,” kata Ardianto.3. Universitas Terbuka (UT)

Di tengah gelombang kenaikan UKT di kampus PTNBH, Rektor UT Ojat Darojat menegaskan UKT-nya tidak mengalami kenaikan.

“Kita diarahkan untuk menjalankan amanah tersebut dan tidak boleh menggunakan biaya UKT yang mahal bagi mahasiswa,” kata Ojat, dikutip dari situs resminya, Jumat, 24 Mei 2024.

Ojat mengatakan saat ini 90 persen pendanaan UT berasal dari mahasiswa, namun dengan semakin banyaknya mahasiswa UT, Ojat memastikan UKT yang ada saat ini tetap sama.

“Saat ini UKT termahal yang kita ajukan biayanya hanya berkisar Rp3 juta untuk sarjana atau diploma. Bahkan bisa sekitar Rp35.000 per SKS. Jauh di bawah perguruan tinggi lain,” jelas 4. Universitas Syiah Kuala (USK )

USK memastikan tidak ada kenaikan biaya kuliah tunggal (UKT) pada tahun 2024. Sebab, USK sudah memperhitungkan kondisi keuangan mahasiswa, khususnya yang berasal dari Aceh.

“Secara keseluruhan UKT USK tetap sama seperti tahun sebelumnya. Oleh karena itu, mahasiswa baru tidak perlu khawatir. Bahkan, USK berupaya meningkatkan efisiensi agar dana yang diperoleh dari masyarakat lebih optimal untuk menjaga kualitas prodi,” ujarnya. katanya, dikutip situs USK pada Jumat 24 Mei 2024.

Selain itu, USK memastikan mahasiswa dapat terus belajar meski terkendala keuangan. Misalnya saja pengurangan UKT mahasiswa baru antara 5% hingga 31%.

“Saat ini sekitar 45 persen mahasiswa USK mendapatkan beasiswa dan UKT terendah yaitu berkisar antara lima ratus ribu hingga Rp satu juta,” jelas Rektor USK.5. Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Manajemen Unesa pastikan tidak ada kenaikan biaya kuliah perorangan (UKT) mahasiswa pada tahun 2024, hal ini sudah menjadi komitmen Unesa sejak menjadi PTNBH.

“Komitmen kami adalah memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada generasi muda Tanah Air. Sehingga tidak terjadi peningkatan UKT peserta didik. Karena kita tahu sendiri bahwa kondisi perekonomian kita baru saja pulih dari pandemi dan ketidakpastian perekonomian global” ujar Rektor Unesa. Guru. Nurhasan, M,Kes, dilansir dari website Unesa pada Jumat, 24 Mei 2024.

Selain itu, Nurhasan menjelaskan, sumber pendapatan Unesa tidak hanya bergantung pada mahasiswa saja melainkan dari berbagai sumber. Bagaimana mengoptimalkan pengelolaan dan penggunaan modal.

“Mahasiswa yang tidak mampu dapat belajar dengan UKT terendah dan juga dapat mengambil jalur prestasi yang telah disiapkan oleh Unesa. Bagi yang mengalami kondisi tertentu dan terkendala biaya dalam perjalanannya, kami juga telah menyiapkan rencana dukungan hingga pembebasan UKT. ,” jelas Nurhasan.

UKT di Unesa dibagi menjadi 10 kelompok dengan besaran terendah Rp500 ribu dan tertinggi Rp9 juta.

Besaran tersebut tidak berlaku secara keseluruhan, namun tergantung program studi masing-masing, sehingga besaran UKT tertingginya mungkin kurang dari Rp 9 juta.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *