
Jakarta, ditphat.net – Republik Indonesia dan Yayasan GGN dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menghadiri Konferensi Internasional yang berulang -ulang yang diadakan oleh Kantor Terorisme PBB (Uncoct) di markas PBB pada 5 Maret 2025.
Konferensi Internasional melaporkan masalah “Pelaporan dari Paris 2025: Pembekalan untuk Acara Olahraga Masa Depan”. Pada saat yang sama, ini adalah peringatan program olahraga global kelima yang dikelola oleh UNCT.
Keberadaan Republik Indonesia dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Yayasan GGN secara bersamaan menekankan komitmennya untuk meningkatkan keselamatan acara olahraga di seluruh dunia dan penggunaan olahraga sebagai alat untuk mencegah ekstremisme.
Menpora dito Ariotedjo diberi kesempatan untuk membuka pidato. Dia menyoroti keberhasilan Indonesia saat menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga internasional, termasuk Asian Games 2018, Piala Dunia 2023, MotoGP Mandalika dan Piala Dunia U-17 2023.
Pada kesempatan ini, DITO juga memperkenalkan Penkaksilat sebagai warisan budaya strategis untuk memperkuat jaminan sosial.
Ratu Tisha Destia, pendiri Yayasan GGN dan Menteri Diaspora dan Diaplua, memiliki kesempatan untuk hadir.
Sorotan meliputi dampak utama olahraga pada ekonomi, diplomasi dan keamanan Indonesia. Kedua, ini tentang tantangan geografis yang menjadi tuan rumah acara internasional di pulau itu.
Tisha juga menawarkan tips tentang kebutuhan keamanan cyber dalam acara olahraga. Dan akhirnya, kerja sama dengan UNCT akan intim untuk meningkatkan keamanan untuk acara olahraga global.
Delegasi itu juga bertemu dengan Vladimir Boronkov, Sekretaris -Jenderal Amerika Serikat pada Konferensi Internasional Indonesia. Dia berterima kasih atas peran aktif Indonesia dan ingin melanjutkan partisipasi ini.
Kami setuju dengan dua langkah strategis dari pertemuan tersebut. Kasus pertama adalah Konferensi Keamanan Olahraga di Indonesia pada Oktober 2025 dan perwakilan yang tidak berak di Jakarta.
“GGN Foundation percaya bahwa olahraga bukan hanya kompetisi tetapi juga cara untuk menciptakan perdamaian dan keamanan global,” kata Rato Tisha.
“Kami bersedia bekerja dengan Uncoct untuk memperkuat program keamanan untuk kompetisi olahraga di Indonesia,” katanya.