
JAKARTA, ditphat.net – Kementerian Pertanian (Kemementan) akan selalu menggunakan data dari Badan Statistik Pusat (BPS) sebagai referensi utama dalam perumusan kebijakan, termasuk upaya untuk meningkatkan tingkat makanan dalam visi Presiden Mitchowo Subianto.
Untuk alasan ini, Kementerian Pertanian terus meningkatkan sintesis organisasi umum untuk memastikan keakuratan data pertanian, terutama yang terkait dengan area tambahan panen (LTP).
Kerja sama ini akan terus diperkuat dengan menghitung metode canggih sehingga kebijakan pertanian didasarkan pada data yang valid, transparan, dan andal.
Kepala Pusat Perlindungan Tumbuhan dan Lisensi Pertanian (PVTPP), Leli Nuryati, menekankan pentingnya periode April sebagai waktu yang penting untuk mencapai tujuan yang berkembang nasional, terutama di daerah Sukabumi, Jawa Barat.
“Kelompok dari pusat dibagi menjadi semua area kerja di Sukabumi untuk mempercepat pemantauan langsung di bidang ini. Kita semua turun, semua area diamankan.
Sukabumi menerima rasa terima kasih yang besar dari Pemerintah Jawa Barat untuk kualitas ruang lingkup yang baik antara kantor dan BPS. Kami berharap bahwa hasilnya pada bulan April dan Mei 2025 dapat mencerminkan potensi pertanian nyata dan mendukung tujuan makanan gratis.
Kepala Kantor Kabupaten Sukabumi, Sri Hastuti Harahap, menyatakan terima kasih atas dukungan dari Pusat Pvtpp, yang memobilisasi sebuah kuat dan tim yang bereaksi dalam dukungan wilayah tersebut. Dia menekankan pentingnya kerja sama dan keterbukaan dalam menerjemahkan dan memeriksa data di bidang ini.
“Karena orang tersebut bertanggung jawab atas (PJ) di bidang ini masih sama dengan tahun sebelumnya, sehingga dokumen dan laporan banyak diatur. Ini adalah dasar kuat kami untuk terus mempertahankan transparansi dan keakuratan data.