
SIAVI, ditphat.net – Kecelakaan fatal terjadi pada Selasa malam di pintu tol Siavi di Bogor Regency, Jawa Barat. Insiden itu termasuk truk dan enam bus mini lainnya.
Peristiwa itu berasal dari satu galon yang dipenuhi dengan truk air Siavi di Jakarta, menuduh bahwa ia menderita istirahat di pintu tol.
Oleh karena itu, ini menyebabkan truk galon untuk menabrak beberapa kendaraan di depannya, yang bertukar tol online di pintu tol Jagori.
Akibatnya, delapan orang meninggal dan puluhan cedera.
Menanggapi kecelakaan fatal yang disebabkan oleh kegagalan rem pada truk, pengamat otomotif, Ruth Hannah Simatupang, ingat bahwa sangat penting untuk melakukan pemeriksaan fisik kendaraan, terutama dalam sistem pengereman.
“Jika Anda melihat kegagalan rem, umumnya berasal dari kendaraan fisik, yang tentunya akan membutuhkan manajemen dan inspeksi rutin oleh perusahaan atau pengemudi. Saya melihat bahwa kecelakaan sering tidak dianggap sebagai bagian rem,” katanya hidup melalui TVON pada hari Rabu.
Dia mengungkapkan bahwa kendaraan berat seperti truk memiliki banyak aspek teknis yang dapat menyebabkan kegagalan putus. .
Kemudian, mengingat bahwa truk ini tidak memiliki manajemen Bogore, jalan naik dan turun. Ada kemungkinan, pengemudi truk sering mengerem dan dapat menyebabkan kegagalan pengereman.
.
Pengamat otomotif ini menekankan bahwa beban truk juga dapat memperburuk kecelakaan.
.
Akibatnya, Ruth bertanya bahwa setiap PO atau perusahaan yang menyediakan jenis kendaraan berat ini adalah inspeksi yang lebih umum, apakah itu sistem fisik atau operasi.
“Semua POS atau semua perusahaan dengan kendaraan besar sudah tahu apa dan bagaimana memeriksa, dimulai dengan dokumen kendaraan, SIM, kemudian inspeksi fisik kendaraan juga penting,” katanya.
“Selain itu, ada sistem pengereman tambahan, kemudi, mengemudi, kemudian lampu kiri dan kanan lampu sinyal pencahayaan, bahkan lampu kecil, lampu untuk panel risiko, kemudian menguji kondisi normal pada kendaraan, khususnya dalam kondisi mesin.