Keberlanjutan Program Kowani, Harapan untuk Kepemimpinan Baru

Jakarta, ditphat.net – Ketua Umum Kovani periode 2014-2019 dan 2019-2024, Dr. Givo Rubianto Vigogo menekankan pentingnya melanjutkan program yang sudah berjalan dengan baik di bawah kepemimpinan Kovani yang baru.  Saya mengucapkan selamat atas terpilihnya Neni Hadi Tjajanto sebagai General Manager Kovani periode 2024-2029 dan Tantri Dyah Kirandevi sebagai Sekretaris Jenderal Kovani periode 2024-2029, kata Givo dalam keterangan tertulisnya. , Jumat 6 Desember 2024. 

Ia menambahkan, program-program Kovani sebelumnya seperti Gerakan Nasional Percepatan Penurunan Stunting, Gerakan Nasional Wakaf, Gerakan Nasional Tembakau/Anti Adiktif, Gerakan Nasional Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Gerakan Nasional Pemberdayaan UMKM Perempuan. Melalui Kowani Mela, gerakan nasional perempuan penolakan LGBT di Indonesia, ibu bangsa yang mendorong kepemimpinan perempuan dan gerakan lainnya dapat terus berlanjut sebagai bagian dari upaya mencapai Indonesia Emas 2045.

Dijelaskannya, selama satu dekade kepemimpinannya, Kowani terus berkembang dan saat ini menjadi organisasi perempuan terbesar dan tertua di Indonesia yang beranggotakan 111 organisasi di tingkat pusat dengan lebih dari 100 juta anggota perempuan dari seluruh Indonesia.

“Ini merupakan pencapaian pertumbuhan jumlah organisasi yang signifikan dalam dua periode terakhir, sekitar 25 organisasi yang bergabung. Hal ini menunjukkan semakin besarnya kepercayaan terhadap Kovani, organisasi perempuan berhasil bergerak ke arah yang lebih aktif, berdaya dan menjadi .Pendidikan , kesehatan, anak-anak dan perempuan terlibat dalam lini pelayanan untuk Indonesia di berbagai bidang, termasuk lingkungan hidup dan lainnya,” jelasnya lagi. 

Selain itu, Cowani juga selalu menjalin kerjasama dengan Kementerian PPPA dan jika melihat sejarah, Ketua Umum Cowani yang saat itu adalah Lasiah Soento berhasil menginisiasi keberadaan Menteri Muda Peran Perempuan pada tahun 1978. , sekarang disebut Kementerian PPPA.

Di tingkat daerah, Cowani memprakarsai berdirinya ACWO sejak tahun 1981 dan menjadi anggota. Sedangkan di tingkat internasional, Cowani merupakan anggota ICW.

“Kovani juga merupakan anggota PBB/PBB yang mendapat ‘Special Consultative Status of ECOSOC’ sejak tahun 1998. Artinya, anggota organisasi Kovani, BKOW dan GOW secara tidak langsung merupakan bagian dari Kovani yang ‘lebih besar’,” jelasnya kembali. . .  Givo berharap kepemimpinan baru Kovani dapat membawa konfederasi ke arah yang lebih baik.

“Saya yakin pemimpin terpilih adalah yang terbaik bagi organisasi, perempuan dan masyarakat. Dimanapun kita mengabdi, kita berikan yang terbaik dengan ikhlas dan tanpa tuntutan yang tegas, karena kebaikan yang diberikan juga akan kembali kepada kita,” tambah Givo.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *