Kasus Siswi SMAN 8 Medan Viral Tidak Naik Kelas Turut Jadi Sorotan Mantan Pangkostrad

ditphat.net – Gubernur Sumut, Bakalon, Edi Rahmayadi mengomentari siswa SMA Negeri 8 Medan dan MSF pertama yang menyebar karena tetap berada di dalam kelas. Mantan Direktur Kostrad ini mengatakan dalam hal ini, jangan ambil mahasiswa tersebut.

“Petugas sekolah ikuti aturan, tidak mempersulit siswa. Siswa ini adalah masa depan kita,” kata Edi Rahmayadi di rumah pemenang Edi Rahmani di Jalan Jendral Sudirman, Medan, Jumat sore, 28 Juni 2024.

Gubernur Sumut periode 2018-2023 memaparkan gambaran Kepala SMAN 8 Medan, Rosmaida Azianna Purba sebagai konsultan. di sekolah itu. Jika siswa yang terlalu banyak bolos kelas, alih-alih memilih tetap di kelas, maka akan diadakan bimbingan belajar.

“Direktur itu pembimbing, guru, pemimpin, bapak/ibu, guru. Sebagai orang yang mengambil keputusan pasti harus punya tujuan,” kata Edi Rahmayadi.

Mantan Ketum PSSI itu menjelaskan, keputusan tetap berada di ruang kelas itu belum final. Sebab kepala sekolah dan guru harus memperhatikan psikologi siswanya.

“Kalau bisa memaafkan lagi, anak punya perasaan, tolong jaga perasaannya, persoalan tidak diangkat itu masalah kecil. Tapi dari segi psikologi sulit sekali, ini pesan saya. Sebagai menteri dari pemerintah,- kata Edi Rahmayadi.

Awalnya, Direktur Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumut Abdul Haris Lubis menjelaskan, pihaknya menemukan banyak bukti pengabaian keputusan Rosmaida dan SMAN 8 Medan terkait MSF yang viral karena ditinggal di kelas.

Haris mengungkapkan, Rosmaida dinilai tidak mau mengikuti instruksi dan instruksi Dinas Pendidikan Sumut untuk mengkaji dan mengevaluasi keputusan terhadap MSF. Oleh karena itu, Kepala SMAN 8 Medan mengingkari instruksi evaluasi pemilu.

“Kami meminta untuk meninjau dan mempertimbangkan kembali keputusan tersebut. Saya tidak tahu apa yang ada dalam pikirannya dan saya bersikeras dengan keputusan ini,” kata Harris, Kamis, 27 Juni 2024.

Haris pun tak ragu dengan desakannya untuk tidak mengkaji dan mengkaji ulang keputusan tersebut. Dinas Pendidikan Sumut terus mengungkap fakta baru soal terbengkalainya Rosmaida dan SMAN 8 Medan. Jadi mereka akan memutuskan sendiri nanti.

“Tidak bagus, kami akan ikuti sampai ada bukti lebih lanjut. Makanya kami akan laporkan (keputusan baru),” kata Harris.

Baca artikel menarik lainnya dari ditphat.net Education di tautan ini.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *