LANGSUNG – Mayor Jenderal Yitzhak Brik kembali mengutarakan kemungkinan kehancuran Israel jika terus melancarkan serangan di Jalur Gaza, Palestina. Brik melihat keinginan pemerintahan Benjamin Netanyahu untuk memperpanjang perang.
Pada Agustus 2024, mantan perwira militer Israel itu juga menuding perang Gaza dilancarkan semata-mata untuk memenuhi ambisi dan kepentingan pribadi Netanyahu.
Brik mengatakan agresi militer di Gaza kali ini menimbulkan kerugian besar bagi Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Namun, menurut Brik, pemerintahan Netanyahu dan pejabat militer Israel tidak melihat hal tersebut sebagai faktor utama kehancuran pihak Zionis.
Netanyahu juga mendesak pembebasan sandera yang ditahan Hamas sebagai syarat penarikan pasukan militer Israel dari Gaza. Brik mengkritik hal tersebut dan mengatakan bahwa hal tersebut merupakan upaya untuk membenarkan kelanjutan perang.
Brik juga mengungkapkan fakta bahwa tentara Israel tidak mencapai tujuannya untuk melenyapkan pasukan Hamas saat penyerangan ke Gaza.
“Strategi yang diterapkan saat ini, termasuk serangan berulang-ulang ke Gaza, belum mencapai tujuannya. IDF semakin lemah dan operasi yang sedang berlangsung membuat situasi semakin buruk,” kata Brik.
“Jika kita terus berperang di Gaza, menyerang dan menyerang sasaran yang sama lagi, bukan saja kita tidak akan menghancurkan Hamas, tapi kita sendiri yang akan runtuh,” ujarnya.
Brik lebih jauh menyoroti tekanan yang sangat besar terhadap stabilitas militer dan ekonomi Israel serta dampak signifikannya terhadap masyarakat.
Menurutnya, akibat gencarnya perang, banyak warga sipil yang tidak mau lagi direkrut menjadi tentara Israel.
“Tentara cadangan IDF sudah memberikan suara mendukung tindakan tersebut, banyak dari mereka yang tidak setuju untuk wajib militer lagi dan lagi,” lanjut Brik.
“Kami gagal mencapai tujuan perang untuk menghancurkan Hamas dan membebaskan seluruh sandera melalui tekanan militer,” ditphat.net Military mengutip kantor berita Middle East Monitor.