
Jakarta, ditphat.net – Komandan TNI Jenderal Agus menderita lagi, telah melakukan rotasi dan perubahan lusinan posisi strategis perwira tinggi (PA) di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tidak ada hati yang tidak berperasaan, kali ini, rotasi dilakukan pada pati 86 TNI, terdiri dari 53 pati tni AD, 12 Pat Navy, 12 Patio Air Force. Salah satu perwira besar (Pati) TNI, yang tergerak oleh komandan Jenderal Agus Sucisero, adalah Jenderal Novi Helmy Praseta. Mantan komandan militer Iskandar Muda dihapus oleh komandan TNI dari posisi Danjen di Akademi TNI untuk menjadi staf khusus dari Komandan TNI. Penarikan Jenderal Novi Helma dari posisi strategis di TNI sebagai Danjen dari Akademi TNI bukan tanpa alasan. Ini dilakukan untuk tugas yang baru saja dilakukan oleh Jenderal Mayor Novi Helma sebagai presiden PT Bulog. “Mei Jenderal Novi Helmy Prasetya, S.I.P., M.L.P. dengan Akademi Danjen TNI, ia telah menjadi staf khusus dari Komandan TNI (untuk tugas sebagai Presiden Masyarakat Publik (Perum) Bulog”, dikutip oleh Militer ditphat.net dari Deklarasi resmi TNI Puppen, Minggu, 20 Maret, 20 Maret, 201, 20 Maret, 20 Maret, 20 Maret, 20 Maret, 20 Maret, 20 Maret, 20 Maret, 20 Maret. Berbaris.
Perlu dicatat bahwa beberapa waktu yang lalu, Menteri Bumn Erick Tohir baru saja memasang jenderal divisi TNI Novi Helma Praseta sebagai presiden Bulog Perum menggantikan Wahyu Suparyono. Penunjukan jenderal dua sisi, yang diangkat oleh Korps Angkatan Darat Indonesia Baret Merah, telah menjadi pertanyaan besar dari banyak orang. Pemohon, Jenderal Novi Helma, masih disebut sebagai prajurit aktif Angkatan Darat, yang sebelumnya memegang posisi strategis, yaitu Asisten Teritorial (Aster) Komandan TNI.