Jawaban Gus Miftah Saat Ditanya Kenapa Suka Ngomong Kasar Saat Ceramah

Jakarta, ditphat.net – Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah masih menjadi sorotan publik. Setelah video tersebut memperlihatkan dirinya melontarkan kata-kata kasar kepada penjual es teh. Kini satu per satu publik mulai menggali masa lalu Miftah. Baru-baru ini, video lama tentang alasan dia mengucapkan kata-kata kasar saat konferensi kembali viral.

Dalam video yang diunggah akun TikTok @bocil_reserse48, Gus Miftah menjawab pertanyaan seorang siswi SMA tentang alasan Gus Miftah mengatakan hal-hal seram saat memberikan ceramah. 

“Gus Miftah panggil kyai, tapi kok prinsip Gus Miftah masih keras kepala?” tanya siswi SMA yang baru mengenal hijab, seperti dikutip dalam video yang viral di TikTok.

Mendapat pertanyaan tersebut, Miftah merujuk pada penampilan fisik interogator sebelum menjelaskan alasan mengapa ia sering berbicara dengan suara keras.

“Mm, soalnya yang saya hadapi itu mukanya mirip bapak. Ada tempat ngobrol, ada wadah pendapat, kira-kira begitu,” kata Miftah menanggapinya. 

Miftah mengungkapkan, dirinya sengaja melontarkan kata-kata kasar saat berceramah. Ia menjelaskan, berbicara lantang saat perkuliahan mendekatkan dirinya dengan masyarakat marginal.

“Yang saya maksud adalah kebiasaan saya berbicara tidak simpatik adalah dengan sengaja menjangkau teman-teman yang terpinggirkan,” katanya.

Miftah juga mengungkapkan bahwa ajarannya yang menyenangkan dan dapat diterima semua pihak memberikan dampak yang signifikan. Miftah mengaku bisa membuat ratusan orang masuk Islam. 

“Sampai hari ini saya sudah masuk Islam ratusan orang. Ratusan orang masuk Islam melalui saya,” ujarnya. 

Sebaliknya, sebagian orang yang masuk Islam Miftah adalah warga negara asing seperti Perancis, Jerman, dan Belanda. Saat itu, banyak di antara mereka yang mengaku belum mengenal Islam. Namun setelah melihat ajaran Islam yang diajarkannya membuat mereka merasa nyaman, 

“Sering kali ketika saya bertanya kepada mereka, ‘Apakah kamu tahu Islam atau tidak?’ ‘Tidak (jawabnya)’ Seperti orang Prancis, Jerman, Belanda, kenapa kamu mau jadi muslim, karena Islammu itu untuk menikmati dan membahagiakan, menyenangkan, relatable dan menyenangkan) “kata Miftah Maulana.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *