ditphat.net – Serangan besar-besaran yang dilakukan tentara elit Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran kembali membuat Israel terguncang. Rezim Ayatollah Khamenei sekali lagi membuktikan kekuatannya kepada bangsa Zionis.
Militer ditphat.net mengatakan dalam laporan sebelumnya bahwa serangan yang menargetkan wilayah Negev dan Tel Aviv dianggap sebagai respons Iran terhadap pembunuhan Brigadir Jenderal Abbas Nilforshan.
Pada 27 September 2024, wakil komandan IRGC tewas di Beirut, bersama Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah.
Mereka berdua tewas ketika serangan udara menghantam sebuah bangunan di kawasan Dahih, distrik Babda, selatan Beirut, Lebanon.
Tindakan militer Iran mendapat tanggapan positif dari Hamas Palestina, salah satu sekutu utama negara para mullah di Timur Tengah.
Dalam keterangan resminya, Hamas menyebut tindakan Korps Garda Revolusi Islam Iran merupakan tindakan heroik.
Organisasi Perlawanan Palestina memahami sepenuhnya bahwa serangan ini bukan sekedar balas dendam atas kematian Nilforshan dan Nasrallah. Namun juga bagi pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
“Kami mengucapkan selamat atas peluncuran roket heroik Korps Garda Revolusi Islam Iran terhadap sebagian besar wilayah pendudukan kami,” bunyi pernyataan Hamas yang dikutip ditphat.net militer Reuters.
“Sebagai tanggapan atas kejahatan terus-menerus yang dilakukan penjajah terhadap rakyat di wilayah kami dan untuk membalas darah para martir pemberani di negara kami,” lanjut pernyataan itu.
Hamas tidak hanya menyambut kehancuran Israel dengan meriah, tetapi juga penduduk sipil di Jalur Gaza Palestina.
“Warga Palestina di Jalur Gaza, yang telah terlibat perang dengan Israel selama hampir setahun, bersorak ketika mereka melihat puluhan roket mengarah ke Israel,” kata seorang saksi yang tidak disebutkan namanya.
“Beberapa roket jatuh di wilayah kantong Palestina setelah dicegat oleh Iron Domes Israel, namun tidak ada korban jiwa,” kata militer ditphat.net mengutip News18.