Batavia, ditphat.net – Heni Sagara, perempuan asal Sumedang, Jawa Barat, kelahiran 1987, belakangan ini tengah menjadi sorotan publik karena sosok pebisnisnya yang baik hati, keibuan, dan tangguh. Telah banyak berkontribusi pada industri kulit di Indonesia dengan hasil yang banyak digemari oleh para wanita.
Heni berprofesi sebagai pemilik pabrik film dan berkolaborasi dengan berbagai brand film ternama hingga menorehkan namanya di industri kecantikan tanah air. Silakan, oke?
Di dunia kecantikan yang semakin ramai, Heni Sagara memposisikan dirinya sebagai seorang wirausahawan perempuan. Sebagai pendiri PT Ratansha Purnama Abadi, ia dikenal tidak hanya menciptakan bengkel perawatan kulit modern, tetapi juga dedikasinya membantu mengembangkan banyak merek lokal melalui sistem maklon.
Dengan pengalaman lebih dari satu dekade di industri kecantikan, Heni telah berkontribusi besar dalam mendukung pertumbuhan berbagai brand lokal.
Menurut Heni, salah satu kunci kesuksesan PT Ratansha adalah kepercayaan yang terjalin antara perusahaan dan pemegang sahamnya.
“Festival ini merupakan fondasi dari seluruh hubungan bisnis yang sukses dan kami selalu mengedepankan transparansi dan kualitas produk,” ujarnya.
Melalui PT Ratansha dengan berbagai brand, salon kecantikan dan ahli kecantikan di Indonesia, untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Heni Sagara telah bekerja sama dengan berbagai salon, termasuk Dr. Klinik Tulang. Oky Pratama dan pemilik Klinik Athena dari Dr. Narasi Richard Lee oleh attoUens. PT Ratansha memproduksi produk perawatan kulit yang memenuhi standar kualitas, dan kemitraan ini membawa manfaat besar bagi industri kecantikan Indonesia.
“Kami harus selalu memastikan bahwa produk yang kami hasilkan memenuhi standar yang ditetapkan oleh mitra kami,” kata Heni.
Heni juga dikenal sebagai ibu lima anak yang mampu menginspirasi banyak perempuan. Kemampuannya dalam menyeimbangkan peran sebagai ibu dan pemimpin bisnis menjadikannya panutan bagi perempuan wirausaha yang ingin sukses tanpa mengabaikan tanggung jawab keluarga.
“Saya ingin membuktikan bahwa seorang ibu juga bisa sukses dalam urusan duniawi tanpa mengorbankan waktu bersama keluarga,” tegas Heni.
Heni juga menunjukkan kepeduliannya terhadap kekuatan masyarakat, khususnya dengan memberikan peluang bisnis bagi perempuan sebagai reseller produk film. Inisiatif ini telah membantu banyak perempuan memperoleh kemandirian finansial dan meningkatkan kualitas hidup keluarga mereka.
“Saya ingin seluruh perempuan, khususnya para ibu, berdaya dan mampu berkontribusi terhadap keluarga secara finansial,” ujarnya.