
ditphat.net – Angkatan Darat Korea Selatan (Korea Selatan) kembali ke pusat perhatian setelah drone (drone) menabrak helikopter di pangkalan udara Yangju, provinsi Gyeongi, Senin 17 Maret 2025.
Baik drone dan helikopter yang terlibat dalam kecelakaan itu milik Angkatan Darat Korea Selatan (Rok Angkatan Darat), yang berada di bawah kendali Komando Operasional Terestrial.
Menurut sebuah laporan yang disebutkan oleh militer yang hidup dari Korea Herald, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 13:00 waktu setempat. Untungnya, tidak ada kematian atau cedera untuk kecelakaan ini.
Peristiwa yang tidak menguntungkan terjadi ketika drone militer Korea Selatan mendarat di pangkalan udara Yangju, tempat helikopter itu diparkir. Setelah drone menabrak helikopter, ada api.
Komando operasi terestrial Korea Selatan menyatakan bahwa api punah dalam 20 menit. Namun, sampai berita ini terungkap penyebab kecelakaan itu dan kerusakan masih dalam proses penelitian.
“Tidak ada kematian karena kebakaran. Penyebab kecelakaan dan tingkat kerusakan masih dalam penyelidikan. Kebakaran itu punah dalam waktu sekitar 20 menit”, deklarasi Komando Operasi Lahan Korea Selatan.
Helikopter yang telah diidentifikasi benar-benar dihancurkan adalah Kuh-1 Sirion, helikopter beberapa mesin yang diproduksi oleh perusahaan kedirgantaraan Korea (KAI), Badan Pengembangan Pertahanan (ADD) dan Coreo Aerospace Research Institute (Kari) Companies.
Sementara itu, diketahui bahwa drone menabrak helikopter adalah Iai Heron (Machatz-1) yang dibuat oleh Israel Aerospace Industries.
Pada 6 Maret 2025, sebuah kecelakaan juga melibatkan dua unit pejuang pejuang KA KF-16 di Angkatan Darat Korea Selatan (Rok Kekuatan Air), di wilayah Pocheon, juga di provinsi Gyeongi.
ditphat.net militer melaporkan bahwa kedua bidang tempur itu secara keliru jatuh dari bom, yang menyebabkan 38 warga sipil menderita cedera. Akibatnya, kedua pengemudi pesawat itu ditangkap oleh polisi militer Korea Selatan.