Inovasi Baru dalam Mengelola Risiko terkait Perubahan Iklim

JAKARTA, ditphat.net – NEC Indonesia dan Sinar Mas Land melalui anak perusahaannya PT Samakta Mitra menjalin kemitraan strategis dalam upaya pengurangan perubahan iklim melalui penggunaan dana adaptasi dan teknologi visualisasi untuk mengurangi bencana alam.

Pembiayaan Adaptasi adalah program yang dibentuk oleh United Nations Environment Programme (UNEP), yaitu program lingkungan hidup yang diprakarsai oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengukur risiko dan dampak bencana alam akibat perubahan iklim sehingga dapat mengidentifikasi risiko sejak dini, dan berencana untuk mengurangi dampaknya. Menciptakan fleksibilitas yang cukup lebih baik untuk bisnis.

Keduanya juga telah mengembangkan solusi pemantauan risiko yang dapat memetakan potensi bencana alam seperti banjir, gempa bumi, dan badai tropis, sehingga dapat mempercepat penerapan solusi mitigasi bencana alam di kalangan perusahaan asuransi, bank, dan perusahaan investasi.

Hal ini juga mendukung perlindungan masyarakat dan pembangunan infrastruktur di masa depan. Dengan menggunakan solusi berbasis data, analisis prediktif, dan kecerdasan buatan (AI), NEC Indonesia akan mengidentifikasi potensi ancaman dan dampak lingkungan serta memberikan rekomendasi mitigasi risiko yang efektif.

Presiden NEC di Indonesia, Goji Yamamoto, mengatakan bahwa kemitraan ini merupakan langkah awal yang penting dalam implementasi Inisiatif Pembiayaan Adaptasi untuk mengurangi perubahan iklim.

Teknologi dan solusi yang diberikan NEC diyakini dapat berkontribusi pada terciptanya solusi keuangan fleksibel yang dapat digunakan di berbagai sektor.

“Teknologi ini memungkinkan pengalokasian dana secara sistematis dan berkelanjutan, sehingga pembiayaan memberikan dampak positif bagi masyarakat, pengusaha, dan lingkungan hidup,” ujarnya pada Rabu, 23 Oktober 2024.

Sementara itu, Irvan Yasni, CEO Sinar Mas Land Technology and Business Consulting, menambahkan bahwa pembiayaan adaptasi juga merupakan peluang baik untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan aman dalam menghadapi bencana akibat perubahan iklim.

Pemanfaatan teknologi untuk memetakan risiko akibat bencana alam dan perubahan iklim akan memungkinkan perusahaan asuransi memperkirakan potensi kerugian dan mengurangi risiko yang ada, sehingga proses mitigasinya dapat digunakan dengan tepat.

“Kami akan melakukan penelitian bersama NEC Indonesia mengenai dana adaptasi untuk mengembangkan studi kasus guna mengantisipasi langkah adaptasi dan solusi perubahan iklim di berbagai sektor,” ujarnya.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *