
JAKARTA, ditphat.net – Hari ini sebuah wacana baru diciptakan oleh perwakilan perwakilan di anggota parlemen Gringe dan Ivan Daarman Aras, yang menyarankan bahwa sepeda motor besar (milik saya) diizinkan untuk masuk ke harga perjalanan.
Proposal ini didasarkan pada potensi peningkatan pendapatan dari pendapatan negara dari konten pengguna moga saya yang diberlakukan.
Namun, rencana ini akan memanfaatkan kekurangan, terutama mengenai kepastian dan kesetaraan aturan untuk semua pengguna jalan.
Indonesian Transport Society (MTI) mengatakan bahwa sebenarnya tidak apa -apa menjadi saya atau sepeda motor dalam tol, asalkan mereka diterapkan sesuai dengan syarat dan ketentuan.
“Sepeda motor atau milik saya sekarang dapat masuk ke penghormatan, selama ada pita khusus, seperti dalam korban,” kata Djoko Setijovarly, wakil presiden untuk Emping dan memperkuat MTI pusat ketika ditphat.net baru -baru ini dihubungi.
Namun, Djoko mengatakan bahwa jika sepeda motor memasuki upeti yang sama dengan kendaraan empat -veil atau lebih, AKA tidak dalam duplikat khusus, ada risiko tinggi.
“Masalahnya adalah bahwa dua atau dua kendaraan memasuki tol dan menjadi satu dengan tiket empat kali. Tabrakan dengan koleksi tol masih tinggi di depan depan dan belakang, terutama jika keberadaan sepeda motor atau tambang ditambahkan.”
Menurutnya, tantangan utama jika sepeda motor Maloint diizinkan untuk memasuki penumpang di jalur infrastruktur dan biaya membangun kaset khusus yang tidak murah, terutama di kota -kota besar seperti Jakarta.
“Jika, misalnya, sepeda motor besar dilakukan dengan tuduhan khusus, itu baik -baik saja, sudah diperintah. Hanya lebih banyak operator Gorski yang ingin membuat (terutama kaset khusus).
Dia menambahkan: “Memang, wacana dapat ditambahkan ke pendapatan negara, tetapi berapa nomor saya di Indonesia? Ini akan berguna untuk beban tol, fungsi tol pada waktu kemudian, bahkan lebih macet.”
Djoko mengklaim bahwa proposal terkait diizinkan untuk memasukkan pembayaran tagihan hanya kepentingan pribadi dengan nama publik.
“Bagi saya, sebenarnya, hanya untuk kepentingan pribadi, individu, bukan kepentingan publik, ya.” Menutupi.