Kairo, ditphat.net – Presiden Humanity Leader (INH), Lukmal Hakim mengajak ratusan mahasiswa Indonesia yang menyebarkan program ini di negara-negara Timur Tengah (SEMONSE) dan Afrika untuk berpartisipasi dalam program besar INC, Build Gaza.
Lukman mengatakan: “Kami menyerukan kepada seluruh mahasiswa yang saat ini belajar di negara-negara Timur Tengah dan Afrika untuk bekerja sama dengan INH demi keberhasilan proyek rekonstruksi Gaza.” Lukman berkata: Kairo, Mesir, Sabtu 3 Agustus.
Menurutnya, banyak hal yang perlu dilakukan untuk rekonstruksi Gaza, termasuk mengundang seluruh ulama muda yang merupakan mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Timur Tengah dan Afrika.
Ia menjelaskan: “Kunci mencapai rekonstruksi Gaza adalah kerja sama dan kolaborasi seluruh lapisan masyarakat, termasuk kalangan intelektual muda dan cendekiawan masa depan.”
Lukman mengatakan, rencana pembangunan kembali Gaza merupakan impian terbesar INH, dimana dibangun kota Indo atau desa Indonesia di Jalur Gaza. Tentu saja harapan tersebut hanya bisa terwujud jika situasi dan kondisi Jalur Gaza sudah lebih baik dan tidak dalam keadaan kolonial seperti sekarang.
Desa Indonesia ini merupakan sebuah konsep kolektif suatu kawasan atau kawasan yang dimulai dengan bangunan pemukiman atau pemukiman, tempat ibadah, pasar bahkan tentunya gedung sekolah yang akan digunakan oleh masyarakat yang tinggal di Jalur Gaza yang menghadapi serangan Israel. tentara
“Kita berdoa bersama agar pendudukan atas tanah Gaza segera dihentikan sehingga harapan dan impian kita dalam membangun desa Indonesia di Jalur Gaza dapat terwujud,” harapnya.
Lukman mengatakan, tanggal 3 Agustus merupakan hari penting bagi rakyat Palestina, dan merupakan hari dukungan internasional terhadap para tahanan Palestina dan Gaza. sebelum.
Haniyeh menjelaskan, tanggal 3 Agustus ditetapkan sebagai hari solidaritas terhadap Gaza dan para tahanannya sebagai respons atas pembantaian rakyat Gaza oleh “Koloni Nazi-Zionis” yang berlanjut pada tanggal 10 pada bulan tersebut.
Di sisi lain, Presiden Persatuan Mahasiswa Mesir (PPMI), Rahmat Iqbal merasa senang dengan adanya program tersebut. Menurut Gaza, perhatian khusus harus diberikan kepada seluruh dunia, termasuk Indonesia yang dikenal sebagai negara paling dekat dengan rakyat Palestina.
Diskusi ilmiah tentang kawasan Timur Tengah dan Afrika ini, dalam mengadakan acara yang dihadiri oleh perwakilan mahasiswa Indonesia, kami sepakat untuk meminta proposal atau panggilan ke Kairo tentang perkembangan dan situasi wilayah Gaza. katanya.
Permintaan utamanya adalah menghentikan genosida Israel terhadap rakyat Palestina, mengutuk segala tindakan pendudukan dan kekerasan di wilayah Palestina, serta mengajak masyarakat internasional untuk berperan aktif dalam menangani permasalahan di Gaza. dan membangun perdamaian di kawasan Timur Tengah dan dunia pada umumnya.
“Membangun kembali Gaza yang merupakan ide bagus INH, hendaknya didukung oleh semua kalangan, termasuk kita sebagai mahasiswa, karena ini adalah proyek besar internasional yang membutuhkan banyak ide dan dukungan,” tutupnya.