VIWA, JAKARTA – Bagaimana jika Anda bisa memprediksi berapa lama Anda akan hidup? Nah, tes baru akan segera memungkinkan Anda melakukan hal itu.
Sebuah tes berdasarkan penelitian baru mengenai penuaan biologis dan penandanya dapat membantu para ilmuwan menentukan usia biologis seseorang dengan mengambil sampel dari bagian dalam pipi.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa tes yang menggunakan sel dari dalam pipi seseorang dapat memprediksi risiko kematian secara akurat.
Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Aging ini menceritakan kisah menarik tentang umur pipi manusia dan bagaimana para ilmuwan dapat menentukan usia biologis dengan mempelajari sel-sel di area tersebut.
Seperti yang tercantum di situs BGR, penelitian ini sangat bergantung pada CheekAge, alat baru yang menggunakan sampel pipi (atau “pipi”) untuk memperkirakan risiko kematian seseorang selama periode satu tahun.
Pada sekelompok orang dewasa berusia 69 hingga 101 tahun, tes ini sangat terkait dengan risiko kematian karena segala sebab.
Peningkatan usia pipi pada peserta penelitian dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 21% selama 12 bulan ke depan.
CheekAge adalah jam epigenetik, alat yang mengukur “usia biologis” seseorang dengan mempelajari struktur bahan kimia yang melekat pada DNA mereka.
“Dalam banyak kasus, “usia biologis” lebih menunjukkan kesehatan seseorang dibandingkan jumlah tahun mereka hidup di planet ini. Harapan jangka panjang dari alat seperti CheekAge adalah membantu manusia memperlambat atau mencegah penuaan biologis,” katanya. David David Fuhrman adalah asisten profesor di Buck Institute on Aging di Novato, California, AS.
Namun alat-alat tersebut saat ini tidak dapat memberi tahu Anda cara mencapai hal ini, kata Fuhrman dan penulis utama studi Maxim Shokhirev, kepala biologi komputasi dan ilmu data di Tally Health di New York, AS.
Secara umum, jam epigenetik memeriksa penuaan darah dan jaringan lain untuk memprediksi usia sebenarnya seseorang dan risiko kematian serta penyakit terkait usia seperti kanker.
Tanda penuaan paling umum yang dicari Klock adalah metilasi DNA, suatu proses di mana molekul kecil yang disebut gugus metil melekat pada DNA seiring berjalannya waktu.
Molekul-molekul ini membantu mengontrol ekspresi gen dengan menghidupkan dan mematikan gen tertentu.
Mereka kemudian mengkorelasikan pola metilasi DNA di sel pipi dengan ukuran kesehatan secara keseluruhan, yang memperhitungkan faktor-faktor seperti tingkat stres seseorang, pendidikan, dan indeks massa tubuh (BMI).
Jadi, “Skor Usia Pipi” seseorang berhubungan dengan status kesehatan dan penuaan biologis. Para ilmuwan telah lama mencoba memahami jam biologis hewan dan manusia.
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa axolotl bahkan dapat menghentikan jam biologis mereka—sebuah fakta yang menarik banyak penelitian dan minat para ilmuwan yang mencoba membalikkan penuaan pada manusia.