Indonesia Punya Jurus Jitu Lawan Pemanasan Global

Jakarta, ditphat.net – Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menyebutkan suhu global mengalami peningkatan sejak era industri (1750-1850 tahun).

Jika tidak dikendalikan, kenaikan suhu global akan melebihi 1,5 derajat Celcius antara tahun 2030 dan 2052.

Untuk mengendalikan peningkatan suhu global yang akan kurang dari 1,5 derajat Celcius, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menghilangkan produksi gas rumah kaca (GRK) melalui upaya bakteri.

Secara umum, segala sesuatunya dibangun untuk mengurangi atau menghilangkan gas rumah kaca (GRK) dan karbon dioksida (CO2) dari lingkungan.

Ada banyak cara untuk mendukung dekarbonisasi, mulai dari penggunaan bahan bakar fosil hingga bahan bakar fosil yang terbarukan dan rendah karbon.

Seperti PTPN III (PTEROE) Subinan Nusantara Iv Carcalco yang digunakan untuk memperbaharui Poney Power und Deli Serdang, sebagai komitmen pengemban Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA).

Seperti diketahui, metana merupakan gas yang dihasilkan dari proses limbah salah satunya residu kelapa sawit.

Langkah Menteri Penting ini mengucapkan terima kasih kepada Kepala Badan Perlindungan Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq yang telah mendukung Program Nasional Damaran Noramar.

Menurutnya, penanaman 18 juta pohon palem di Indonesia dapat menghasilkan 310 ribu pohon palem (310 ribu pohon pome) dari 36 juta pohon hijau (GHG).

Pemerintah dan pemerintah akan terkena dampak dari angka ini. Selain untuk menahan dampak ekspor, pengurangan buah pome juga merupakan bagian dari strategi pemerintah memerangi minyak hitam.

“Jika kita bisa mendapatkan 36 juta TCO, maka kita bisa memenuhi komitmen Indonesia sebesar 36 juta TCO untuk mengurangi gas global,” kata Hanif.

Saat ini, Direktur Utama PTPN IV Palmiko K Santosa mengatakan, pada tahun 2020 hingga 2024, Pltbg Pagen Merbau akan menyalurkan listrik ke masyarakat melalui PLN sebesar 16,8 MWh.

Nilai tersebut setara dengan tambahan pendapatan sebesar RP17,6 dan penurunan emisi GRK sebesar 54 ribu TCO2EQ.

“Kami melihat pengelolaan sampah tidak hanya sekedar kewajiban, namun juga merupakan peluang besar untuk terus mendukung upaya perubahan iklim,” kata Jatmiko.

Saat ini Pltbg Pagar Merbau merupakan salah satu proyek utama PTPN IV Palmco dalam mendukung upaya penyelesaian upaya perbaikan.

Dalam pengerjaannya, Pltbg Merbau Ilover menggunakan biogas Biogas yang berasal dari buah pome untuk menghasilkan energi terbarukan.

Melalui konstruksi ini, perusahaan tidak mampu mengurangi emisi metana ke atmosfer. Namun juga memberikan energi yang berguna bagi orang-orang di sekitar Anda.

Dengan teknologi yang menangkap Merbau, Merbau Pagar Plung juga menangkap gas metana dari air limbah yang dibuang ke udara.

Gas metana yang terkumpul digunakan untuk menghasilkan energi listrik yang didistribusikan ke jaringan listrik.

“Kami berhasil mengubah kemungkinan mengancam kuburan menjadi lingkungan yang bersih. Upaya kolektif bukan satu-satunya”, jelasnya.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *