Implementasi UU PDP Jadi Fokus Utama IPSS 2024

JAKARTA, ditphat.net – Asosiasi Perburuhan Indonesia kembali mengadakan pertemuan dan keamanan pribadi tahun 2024 (IPSS), dengan bantuan Grab Indonesia dan Telur. Acara ini membawa masalah “Perlindungan Data Pribadi: Implementasi Hukum PDP dan Keamanan Siber di Indonesia” dan bermaksud untuk menghubungkan pemerintah, pemain digital, dan penyedia solusi teknologi.

Konferensi ini direncanakan untuk berbagi pemahaman dan langkah -langkah yang lebih baik untuk menghadapi tantangan atas keamanan data pribadi di era digital.

IPSS 2024 diadakan di Jakarta, dan dibuka oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digitisme, Nezar Patria. Juga pada upacara tersebut adalah presiden Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaita, dan kepala Siber dan Sandi State Sandi (BSSN), Hinsa Siburian.

Dalam pernyataannya, Nezar menekankan bahwa Undang -Undang Perlindungan Pribadi PDP (hukum PDP), yang mulai berlaku Oktober lalu, merupakan langkah penting dalam memperkuat perlindungan data. “Kerja sama strategis diperlukan untuk memastikan implementasi undang -undang PDP secara efektif,” katanya.

Presiden Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaita, menekankan pertumbuhan yang cepat dari ekonomi digital Indonesia, yang selaras dengan tantangan data penyaringan.

“Kami menyediakan data untuk berbagai kementerian, bergabung dengan 27 ribu program dalam satu portal untuk meningkatkan efisiensi dan mendukung iklim komersial,” katanya.

Hinsa Siburian, Kepala BSSN, menguraikan Strategi Keamanan Cyber ​​Nasional, sesuai dengan aturan Presiden No. 47 antara 2023. “

Presiden Apindo, Shinta W. Kamani, menekankan peran Apindo sebagai jembatan antara pemerintah dan pejabat bisnis dalam implementasi undang -undang PDP. “Pada IPSS 2024, kami memperkuat sistem silang dari lingkungan digital dan berkelanjutan,” kata Shinta, mengutip dari pernyataan resmi pada hari Senin, 2 Desember 2024.

Selain itu, APINDO telah memperkenalkan dua proyek perangkat keras, yaitu Privatec Health Check (PHC) dan catatan tentang kegiatan pemrosesan (ROPA), yang sedang menunggu perusahaan untuk mematuhi undang -undang PDP. “Draf ini telah dibuat oleh negosiasi intens dengan berbagai partai sejak September lalu,” divisi digital Apindo, Ninneng Goenadi.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *