Heboh Dedi Mulyadi Kerahkan 23 Pengacara Kawal Kasus Anak SD Korban Bullying di Subang Hingga Tewas

Subang, ditphat.net – Kasus perundungan di kalangan siswa berujung pada meninggalnya seorang anak berusia sembilan tahun, seorang siswa di SDN Jayamukti, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Korban mendapat perawatan di unit perawatan intensif RSUD Subang. Namun sayang nyawanya tak terselamatkan. Albi meninggal dunia pada Senin 25 November 2024 sekitar pukul 16.10 WIB.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur terpilih Jawa Barat Dedi Mulyadi turun tangan mendampingi keluarga korban untuk mendapatkan keadilan hukum dengan mengerahkan 23 pengacara.

“Jangan ada lagi kriminalisasi dan tindakan sewenang-wenang terhadap masyarakat Jabar,” kata Dedi di Lembur Pakuan Subang, Selasa, 3 Desember 2024.

Dedi juga memastikan Pemprov Jabar akan mengerahkan tim penasihat hukum bagi masyarakat yang membutuhkan hak atas keadilan jika menjadi korban tuntutan hukum.

Sebab secara hukum, Pemda Jabar akan mengerahkan ribuan pengacara di seluruh wilayah untuk melindungi masyarakat Jabar dari berbagai tindakan sewenang-wenang yang merugikan kebebasan dan hak pribadi warga Jabar, ujarnya.

Sementara itu, Wakil Sekjen Peradi Jutek Bongso memastikan kasus ini akan diungkapkan sepenuhnya karena diduga ada kelalaian. “Pada dasarnya masyarakat Jabar kalau dilihat dari segi hukumnya. Kalau kasus ini dibiarkan maka akan timbul kasus-kasus lain,” tegasnya.

Korban, Albi, diketahui koma sejak Jumat, 22 November 2024. Keluarga Albi, Sarti, mengatakan Albi pertama kali mengeluh sakit. Katanya, Albi mengeluh sakit luar biasa di kepala dan muntah-muntah. AR mengeluh sakit di kepala bahkan muntah-muntah, kata Sarti.

Sebelum pingsan, Albi mengaku dipukul oleh teman sekolahnya berinisial M, D, dan O yang merupakan seniornya. Kecelakaan itu terjadi saat jam istirahat sekolah. Albi dipukuli karena menolak memberikan uang kepada ketiga tetuanya.

Awalnya pihak keluarga berusaha merawat Albi di rumah. Namun karena kondisi Albi semakin parah, mereka segera membawanya ke RSUD Subang. Melihat kondisi Albi yang kritis, dokter yang melakukan pemeriksaan memindahkan siswi berusia 9 tahun tersebut ke unit perawatan intensif.

Kriminal Polres Subang, AKP Gilang Indra Friyana Rahman menegaskan, pihaknya sedang memeriksa para saksi, antara lain keluarga korban, teman korban, dan pihak sekolah.

Sementara itu, Gilang menambahkan, autopsi akan dilakukan di RS Bhayangkara Indramayu untuk mengetahui penyebab meninggalnya Albi. Autopsi akan dilakukan di RS Bhayangkara Indramayu untuk mengetahui penyebab kematian korban, jelas AKP Gilang.

Lebih lanjut, Gilang juga menegaskan pihaknya akan menyelesaikan masalah ini secara tuntas dan transparan. “Kasus ini akan kami proses hingga selesai, dan memastikan semua pihak yang terlibat dapat mempertanggungjawabkannya,” tegasnya.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *