JAKARTA – Umat Islam harus memahami sepuluh hal yang dapat membatalkan imannya. Hal ini untuk memperingatkan umat Islam agar berhati-hati dan menghindari hal-hal tersebut.
Menurut buku “Panduan Muslim Sehari-hari” karya M. Hamdan Rashid, membaca dua kalimat syahadat merupakan kewajiban pertama yang harus dipenuhi oleh seorang muslim. Syahadat diartikan sebagai janji atau kesaksian.
Dalam Islam, sebuah syahadat bisa dianggap tidak sah jika membatalkan satu atau semua dari sepuluh hal yang membatalkannya. Apakah sepuluh hal yang membuat Kristus tidak berlaku?
Mengutip buku Surga Mau Dong Abu Syahidah, daftar syahadat yang tidak sah mencakup perbuatan yang dapat menyebabkan seseorang keluar dari Islam. 1. Periksa
Syirik adalah tindakan berkomunikasi dengan Tuhan. Perbuatan ini merupakan salah satu dosa terbesar yang tidak akan diampuni oleh Tuhan.
Tuhan berkata:
“Allah tidak akan mengampuni dosa menyekutukan Tuhan manapun) dan Dia mengampuni dosa kecuali yang Dia kehendaki. Dan siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan, sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan yang besar. (Pertanyaan : An-Nisa : 116)
Secara umum kemusyrikan terbagi menjadi empat bagian, yaitu: Kemusyrikan dalam mendoakan atau meminta kepada selain Tuhan Kemusyrikan dalam niat atau tujuan Kemusyrikan dalam niat Kemusyrikan dalam cinta atau amal 2. Melakukan sesuatu sebagai alat doa
Seorang muslim tidak boleh menggunakan apapun sebagai perantara dalam permohonannya, misalnya meminta sesuatu lewat kubur. Nabi SAW bersabda:
“Ya Allah, jangan jadikan kuburmu sebagai berhala untuk disembah. Allah sangat murka terhadap orang-orang yang membangun masjid di atas makam nabi-nabinya.” (Hadits meriwayatkan Imam Malik). Pengertian musyrik
Tuhan berkata:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Sesungguhnya Allah itu Al-Masih putra Maryam’, maka mereka tidak beriman. Katakanlah (Muhammad): ‘Siapakah yang dapat menghalangi kehendak Allah, jika Al Masih putra Maryam ingin membinasakan ibundanya dan seluruh (manusia) yang ada di muka bumi? Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Dia menciptakan apa yang dia inginkan. Tuhan berdaulat atas segala sesuatu. (Pertanyaan Al-Maidah : 17)
Seorang Muslim tidak bisa menerima keyakinan atau pemahaman politeistik. Karena bertentangan dengan nilai-nilai Al-Quran. Jika hal ini terjadi maka keislamannya dianggap tidak sah. 4. Mengabaikan hukum Tuhan
Umat Islam harus menjadikan hukum Tuhan sebagai standar hidup mereka. Orang yang tidak mau bersandar pada hukum Tuhan tergolong kafir. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 44 yang artinya :
“…Barang siapa yang mengambil keputusan berdasarkan apa yang diturunkan Allah, maka dialah orang yang bertakwa.” (Pertanyaan Al-Baqarah : 44)5. Mengejek seluruh atau sebagian ajaran Islam
Tuhan berkata:
“Dan jika kamu bertanya kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, ‘Sesungguhnya kami hanya bercanda dan membodohi.’ Katakanlah: ‘Mengapa kamu selalu mengolok-olok Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya?’ Anda tidak perlu meminta maaf karena percaya setelah Anda percaya. Jika kami mengampuni sebagian dari kalian (dalam taubat), maka kami akan menghukum kelompok (yang lain) ini, karena mereka (selalu) berdosa. (QS.At-Taubah: 65-66)
Seorang muslim tidak boleh mengolok-olok agamanya sendiri. Misalnya, jelas melanggar hukum Tuhan jika mengatakan bahwa perempuan yang menutup auratnya tidaklah modern.