
Milwaukee, ditphat.net Customs War kembali menjadi sorotan dan kali ini Harley-Davidson terancam berada di pinggiran sudut. Kebijakan impor sering memiliki dampak yang luas, tidak hanya untuk bisnis tetapi juga konsumen.
Misalnya, produk impor dibebankan 50%yang awalnya $ 20, sehingga harga akan naik menjadi $ 30. Akibatnya, perusahaan harus menjualnya seharga $ 40 untuk keuntungan dan beban ini jatuh pada konsumen.
Tujuan dari tarif ini adalah untuk mendorong perusahaan untuk menggunakan produk lokal. Namun, jika harga produk lokal sama tinggi, konsumen harus membayar lebih mahal. Lebih buruk lagi, tarif sering menuntut dari negara lain yang mengancam perdagangan internasional.
Saat ini, Inggris mengancam akan mengenakan tarif respons untuk produk AS, termasuk Harley-Davidson. Dikutip oleh ditphat.net Automotive of RideapArt, Jumat 29 November 2024, ini bukan pertama kalinya Inggris menerapkan tarif produk AS.
Dalam kepemimpinan pertama Trump, Inggris dan Uni Eropa menanggapi Baja AS. Tarif ini telah diadaptasi ke Inggris setelah Brexit dan siap dipaksakan jika Trump menerapkan tarif 10-20% pada produk impor.
Situasi ini sangat merusak Harley-Davidson, yang menghadapi kontraksi dalam permintaan domestik dan berupaya meningkatkan pasar di Eropa dan Asia. Inggris adalah pasar penting bagi Harley, tetapi jika tingkat respons diterapkan, harga sepeda motor mereka dapat naik 10-30%, membuatnya jauh lebih mahal.
Misalnya, $ 30.000 sepeda motor yang bernilai meningkat menjadi $ 50.000, yang membuat Harley sulit untuk bersaing dengan merek lokal seperti CFMoto atau Bajaj.
Harley-Davidson sudah dalam posisi yang sulit, dengan penuaan untuk pelanggan dan produk yang kurang menarik untuk generasi muda. Jika tarif ini diterapkan, perusahaan dapat kehilangan daya saing di pasar dunia.
Sehubungan dengan faktor -faktor ekonomi seperti penurunan pertumbuhan dan permintaan yang tinggi, masa depan Harley terlihat gelap. Taruhan mereka di pasar internasional dapat gagal membosankan dan perusahaan ikon ini terancam pencelupan.