Jakarta, ditphat.net – Pagi ini, Rabu 31 Juli 2024, kualitas udara di Jakarta masih tergolong tidak sehat, seperti dilansir situs IQAir pada pukul 05.00 WIB. Indeks kualitas udara mencapai 167, konsentrasi polutan PM 2,5 mencapai 78 mikrogram per meter kubik. Artinya, indikator ini 15,6 kali lebih tinggi dibandingkan standar kualitas udara tahunan yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Hal serupa juga terjadi pada indeks 156 dari Senin lalu, dan mencapai 160 pada Selasa lalu. Partikel PM 2.5 yang merupakan partikel sangat kecil (2,5 mikron) terdiri dari debu, asap dan jelaga. Paparan jangka panjang terhadap partikel-partikel ini telah terbukti menimbulkan risiko kesehatan yang serius, terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung atau paru-paru kronis.
Agar tetap sehat saat cuaca buruk, disarankan untuk sebisa mungkin menghindari bekerja di luar ruangan, kecuali memakai masker di luar ruangan. Menutup jendela rumah juga dapat membantu mengurangi paparan polusi udara luar, sedangkan penggunaan filter udara dalam ruangan dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
Dibandingkan kota-kota lain di Indonesia, Jakarta saat ini menduduki peringkat ketiga dalam hal pencemaran udara setelah indeks Tangerang (Banten) 183 dan Bekasi (Jawa Barat).
Pemprov DKI Jakarta telah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi masalah pencemaran udara, termasuk meningkatkan jumlah uji emisi kendaraan. Sejak tahun 2022, lebih dari 100 uji emisi telah dilakukan sebagai bagian dari upaya pengendalian polusi udara.
Asep Kuswanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, mengatakan pengendalian pencemaran udara melibatkan berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), seperti Dinas Perhubungan yang terus menambah armada listrik TransJakarta. Selain itu, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta juga aktif dalam program penanaman pohon dan penambahan ruang terbuka hijau (RTH).
Data tahun 2023 menunjukkan Jakarta memiliki ruang terbuka hijau seluas 33,34 juta meter persegi atau 5,2 persen dari total luas daratan. (Di antara)