Paris, ditphat.net – NAOS Ecobiology International Prize 2024, penghargaan atas dukungan dan apresiasi hasil penelitian Natural History of Health yang memadukan ilmu kedokteran dan humaniora (biologi, kedokteran, dermatologi, antropologi, arkeologi, psikologi, filsafat, dan seni sejarah ) dengan pendekatan ekobiologi.
Penghargaan ini terbuka untuk peneliti nasional dan internasional dari segala usia. Peneliti dapat bekerja sebagai administrator universitas, di rumah sakit universitas, atau mereka mungkin tidak bekerja di rumah sakit atau universitas tetapi memiliki penelitian yang berkaitan dengan ekobiologi. Buka buku untuk mengisi informasinya!
Nurul Aini, selaku product and communications manager Accde Ecobiology menjelaskan, filosofi di balik NAOS adalah pendekatan terpadu terhadap kesehatan kulit sebagai organ dan kesehatan manusia itu sendiri, yang akan mempengaruhi interaksi dengan lingkungan dan sekitarnya.
“Ekobiologi juga merupakan bagian dari pendekatan global kami yang mengedepankan inovasi dan keberlanjutan,” kata Nurul dalam keterangannya yang dikeluarkan pada 22 Desember 2024.
Indonesia diwakili oleh Prof. Dr. Dr. Irma Bernadette St. Sitohang, Sp. D.V.E., Subsp. DKE, FINSDV, FAADV. Ia terpilih sebagai pemenang NAOS Ecobiology International Award 2024, sekaligus menjadi dokter wanita Indonesia pertama yang meraih penghargaan internasional tersebut.
Prof. Dr. Dr. Irma Bernadette adalah dokter kulit yang aktif berpraktik di Rumah Sakit Universitas Indonesia, serta pendidik klinis dengan peran sebagai profesor dan kepala departemen dermatologi kosmetik dan estetika sejak tahun 2019 hingga sekarang.
Hasil penelitian yang mengangkat topik profil mikrobioma kulit pada polusi perkotaan dan pedesaan di berbagai lokasi di Indonesia menjelaskan perbedaan mikrobioma kulit individu yang tinggal di perkotaan dan pedesaan, sehingga nantinya dapat dilakukan penelitian lebih lanjut. tentang variasinya. dalam penggunaan dermoskosmetik, yang didasarkan pada mikrobioma kulit.
“Penelitian ini bagus untuk mendapatkan informasi dasar agar kita bisa memahami pola mikrobioma kulit masyarakat Indonesia secara umum. Kedepannya kita bisa membuat regimen atau rangkaian perawatan agar kulit menjadi lebih sehat, tidak mudah iritasi atau lebih tahan terhadap berbagai penyakit. perubahan lingkungan berdasarkan hasil penelitian ini,” jelas Prof Irma
Iman Solichin, Wakil Presiden Bioderma Indonesia, mengaku sangat bangga dokter-dokter Indonesia terpilih menjadi penerima penghargaan ini.
“Ini merupakan tahun pertama hibah ini diberikan dalam bentuk dukungan kepada para peneliti yang berkontribusi terhadap pengembangan penelitian berkelanjutan yang berdampak positif di seluruh dunia,” tambahnya.
Upacara penghargaan NAOS International Ecobiology Award 2024 diadakan bersamaan dengan World Rendez-vous Congress in Dermatology yang diselenggarakan oleh NAOS Foundation pada tanggal 6-7 November 2024 di Paris, Prancis.