NEW DELHI, LIVE – Pemerintah India tampaknya telah mengubah pendekatannya terhadap kendaraan listrik (EV). Menteri Transportasi Jalan dan Jalan Raya India Nitin Gadkari baru-baru ini menyatakan bahwa subsidi untuk kendaraan listrik diperlukan lebih lama.
Berbicara pada Konvensi Gerakan Hijau, Gadkari menegaskan bahwa Pajak Barang dan Jasa (GST) kendaraan listrik jauh lebih kecil dibandingkan kendaraan ICE sehingga manfaat pajak ini dinilai cukup untuk mendorong konsumen membeli kendaraan listrik.
Ditambahkan ditphat.net dari situs Motorbeam, Minggu 8 September 2014, Gadkari juga mencatat harga baterai, khususnya baterai lithium, terus turun tajam dan pesatnya kemajuan teknologi.
Dia mengatakan faktor-faktor ini akan segera membuat harga mobil listrik bersaing dengan mobil berbahan bakar fosil tanpa memerlukan lebih banyak subsidi pemerintah.
Pernyataan itu muncul sehari setelah Menteri Industri Berat India, H.D. Kumaraswamy mengumumkan bahwa pemerintah akan menyelesaikan laporan tahap ketiga (Adopsi Kendaraan Listrik dan Hibrida Lebih Cepat).
Terlepas dari upaya pemerintah yang terus dilakukan, Gadkari berpendapat bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai mengurangi subsidi, terutama karena harga baterai telah turun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Ia memperkirakan harga mobil listrik bisa menyamai harga bensin dan solar dalam dua tahun ke depan.
Namun, meski harga baterai terjangkau, adopsi kendaraan listrik di India masih lambat. Data resmi menunjukkan hanya sebagian kecil kendaraan roda dua dan roda empat yang terjual pada tahun 2018 adalah model listrik, sementara penjualan kendaraan roda tiga juga menurun.