
Jakarta, ditphat.net – Sutradara, Hanung Bramantyo kembali mengarahkan drama musik sebuah film berjudul City of Love. Elemen teater dan bioskop digabungkan dalam pertunjukan ini, dan dengan demikian memberikan gaya baru yang disebut musik sinematik.
“Ya, comeback (panggung teater), seperti pulang sendirian. Itu sebabnya saya sangat diundang, saya akan meninggalkan dunia panggung,” kata Hanung Brahmanti di daerah Senian pada hari Jumat, Jumat, Jnuarari di Jnuarari, Jnuarari.
Hanung telah berjanji bahwa drama musik ini akan memiliki sutradara film sebagai sutradara film.
“Ini adalah drama musik yang mendekati duniaku, dunia teater. Jadi ini adalah hal yang baru, itu adalah hal yang baru,” katanya.
Selain itu, Hanung mengatakan bahwa Kota Cinta akan meningkatkan sejarah Pranay Indonesia dengan latar belakang tiga puluh dekade, tetapi akan berkemas dengan cara modern.
‘Di sini, ambil 3 30 -an dekade, tetapi kami menciptakan semodern mungkin. Tidak selalu, sejarah itu membosankan, ‘katanya.
Drama musik ini berfokus pada romansa kedua pemuda itu, yang berfokus pada romansa kedua anak muda itu, yang menghadapi tantangan utama masa lalu, badai dan cinta orang tua mereka. Perjuangan untuk perjalanan cinta akan mengundang penonton untuk memikirkan makna cinta, keluarga dan twist dan makna hidup.
Untuk mewujudkan karyanya, Hanung bekerja dengan banyak rekan kerja yang berpengalaman, termasuk penulis skenario Agas Nur, serta Taba Sakabachir untuk Titan Vatima dan sistem artistik panggung. DAVANO (sebagai Sandy), Maasha Kanna (sebagai Hitam), Marcel Sahan (Storm), Vidyavati, Senior L. Banyak bintang muda dan seniman senior, termasuk Karim, Andian, Lukman Sardi dan Amin, berpartisipasi.
Ketua Yayasan Warisan Budaya Indonesia (WBI), salah satu seniman, yang merupakan salah satu seniman, menyatakan harapan mereka untuk pertunjukan.
“Ini telah menjadi impian saya sejak lama. Saya bersyukur untuk Mass Hanung sebagai Direktur, setelah itu ada Lukman Sardi, Marsel Sahan, Devano dan yang lainnya,” katanya.
Dia juga menekankan kerja sama seniman untuk membawa presentasi berkualitas.
“Menciptakan kinerja adalah semua kerja sama sehingga semua orang bisa jatuh cinta,” jelasnya.
Drama musikal sinematik City of Love adalah hasil dari kerja keras Yayasan Warisan Budaya Indonesia. Acara ini akan berlangsung pada 14 dan 16 Februari 2025 di aula penuh, Jakarta International Convention Center (JICC).