Gondongan Meningkat di Indonesia, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya dengan Tepat

ditphat.net – Penyakit parotis atau penyakit gondongan dalam bahasa Indonesia merupakan penyakit infeksi virus yang menyerang kelenjar ludah, yaitu kelenjar parotis yang terletak di sebelah telinga. Penyakit yang disebabkan oleh virus gondongan yang termasuk dalam keluarga paramyxovirus ini belakangan menjadi perhatian masyarakat seiring dengan meningkatnya jumlah kasus di Indonesia.

Gejala khas penyakit gondongan adalah pembengkakan kelenjar parotis sehingga membuat wajah tampak bengkak di sekitar rahang. Meski sering dianggap sebagai kondisi ringan, penyakit gondongan bisa menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Gejala Gondongan yang perlu Anda ketahui

Gejala penyakit gondongan biasanya muncul 16 hingga 18 hari setelah seseorang terkena virus. Berikut tanda-tandanya: Radang Kelenjar Ludah: Kelenjar ludah, terutama kelenjar parotis, mengalami peradangan sehingga menyebabkan pembengkakan pada wajah dekat rahang. Pembengkakan ini seringkali disertai rasa nyeri saat disentuh atau diajak bicara. Demam: Peningkatan suhu tubuh merupakan respon alami sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus. Pada kasus penyakit gondongan, demam seringkali merupakan gejala pertama sebelum pembengkakan muncul. Sakit kepala: Sakit kepala terjadi karena peradangan sistemik yang disebabkan oleh infeksi virus. Hal ini dapat berlangsung selama infeksi masih aktif. Nyeri otot: Penderita sering kali merasakan nyeri di sekujur tubuh saat tubuh bekerja keras melawan infeksi virus. Kondisi ini mirip dengan gejala flu. Nyeri saat mengunyah atau menelan: Kelenjar ludah yang membengkak membuat makan dan menelan terasa nyeri, terutama saat Anda menekan area yang bengkak atau mengunyah makanan keras. Mudah lelah: Infeksi virus dapat menguras energi tubuh sehingga menyebabkan penderitanya merasa lemas, kurang tenaga, dan mudah lelah meski tidak melakukan aktivitas berat.

Namun, tidak semua penderita memiliki gejala yang jelas. Beberapa diantaranya mungkin tidak menunjukkan gejala, sehingga menghambat upaya untuk mencegah penyebaran. Bagaimana virus gondongan menyebar?

Virus gondongan menular dengan sangat mudah, terutama di tempat-tempat yang banyak terjadi kontak erat, seperti di sekolah atau di rumah. Bentuk pendistribusiannya adalah sebagai berikut:

  Droplet: Virus gondongan menyebar melalui droplet kecil yang keluar saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Droplet ini bisa masuk ke tubuh orang lain melalui hidung, mulut, atau mata. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga jarak dan menutup mulut saat bersin. Kontak dengan benda yang terkontaminasi: Benda yang terkena cairan tubuh penderita, seperti peralatan makan, gagang pintu, atau mainan, dapat menjadi sarana penyebaran virus. Jika seseorang menyentuh barang-barang tersebut lalu menyentuh wajahnya tanpa mencuci tangan, risiko infeksinya meningkat. Berbagi alat makan: berbagi piring, sendok atau gelas yang sama dengan pasien dapat menularkan virus kepada orang lain. Kebiasaan ini meningkatkan risiko penularan, terutama di lingkungan keluarga atau sekolah.

Perlindungan terhadap virus menjadi sulit karena infeksi terjadi sebelum gejala muncul. Mengapa kasus penyakit gondongan meningkat di Indonesia?

Peningkatan jumlah kasus penyakit gondongan di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh rendahnya cakupan vaksinasi MMR (measles, mumps, rubella). Program imunisasi yang terhenti selama pandemi COVID-19 menciptakan kesenjangan imunitas yang memfasilitasi penyebaran virus.

Ini merupakan tantangan besar, terutama bagi orang tua yang memiliki anak kecil. Meski penyakit gondongan kerap dianggap sepele, namun komplikasinya bisa berbahaya

Pencegahan terbaik terhadap penyakit gondongan adalah dengan pemberian vaksin MMR yang diberikan dalam dua dosis: Dosis pertama: pada usia 12-15 bulan. Dosis kedua: sampai usia 4-6 tahun.

Selain vaksinasi, langkah sederhana berikut juga dapat mencegah infeksi: Rutin mencuci tangan dengan sabun. Hindari berbagi peralatan makan atau minum dengan orang lain. Bersihkan permukaan yang sering disentuh seperti meja dan gagang pintu. Isolasi pasien untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Bagaimana cara mengobati kutil?

Sayangnya, belum ada obat khusus untuk membunuh virus gondongan. Pengobatan lebih berfokus pada pengobatan untuk meredakan gejala. Anda dapat melakukan beberapa langkah berikut ini: Istirahat yang cukup: tubuh memerlukan waktu untuk melawan virus gondongan. Dengan istirahat yang cukup, sistem kekebalan tubuh dapat bekerja lebih efisien untuk mempercepat penyembuhan. Hindari aktivitas berat yang dapat melelahkan tubuh dan memperpanjang waktu pemulihan. Kompres dingin: Mengompres dingin pada area kelenjar yang bengkak dapat mengurangi peradangan dan nyeri. Lakukan ini beberapa kali sehari selama 15-20 menit untuk memastikan kenyamanan dan mengurangi pembengkakan. Minum banyak cairan: Akibat demam yang sering menyertai penyakit gondongan, tubuh lebih cepat kehilangan cairan. Memastikan asupan cairan yang cukup, seperti air putih, jus bebas gula, atau sup panas, akan membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mempercepat proses pemulihan. Hindari makanan asam: Makanan asam seperti jeruk, lemon, atau makanan pedas dapat merangsang produksi air liur berlebihan. Hal ini dapat memperburuk nyeri pada kelenjar ludah yang bengkak. Pilih makanan yang lembut, netral dan mudah ditelan untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Minum obat pereda nyeri: parasetamol dan ibuprofen meredakan demam, nyeri, dan bengkak akibat gondongan. Gunakan sesuai dosis, konsultasikan ke dokter bila perlu.

Jika gejala memburuk atau terjadi komplikasi, segera dapatkan bantuan medis untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.

Penyakit gondongan seringkali dianggap sebagai penyakit ringan, namun banyaknya kasus yang terjadi belakangan ini menunjukkan bahwa kita tidak boleh menganggap remeh penyakit ini. Selain bisa menyerang siapa saja, komplikasi yang ditimbulkannya juga bisa mempengaruhi kualitas hidup, terutama jika menyerang organ vital.

Vaksinasi dan pola hidup bersih adalah kunci untuk melindungi diri Anda dan keluarga dari virus. Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda memiliki gejala yang mengarah pada parotitis. Dengan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat menghentikan penyebaran penyakit gondongan dan menghindari munculnya kasus baru.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *