ditphat.net – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melaporkan langsung situasi di beberapa wilayah yang menjadi sasaran serangan militer Rusia. Zelensky mengatakan negaranya telah meluncurkan puluhan roket dan ratusan bom.
Dalam laporan ditphat.net Military dari Ukrinform, Zelensky dalam pidatonya menyoroti banyaknya serangan militer Rusia yang berdampak signifikan pada 5 hingga 11 Agustus 2024.
Menurut Zelensky, dari laporan yang diterimanya, diketahui militer Rusia meluncurkan lebih dari 30 jenis rudal berbeda dan meluncurkan sedikitnya 800 bom udara.
“Dalam satu minggu, tentara Rusia meluncurkan lebih dari 30 roket dan lebih dari 800 bom udara,” kata Zelensky.
“Rusia tidak memiliki batasan geografis terhadap penggunaan senjata semacam itu sejak hari-hari pertama perang skala besar. Seluruh wilayah negara kami terus-menerus berada dalam ancaman serangan,” katanya.
Zelensky mengungkap lebih lanjut laporan serangan Rusia yang menewaskan seorang pria dan putranya di Kiev pada Minggu 11 Agustus 2024 waktu setempat.
Dalam penyerangan tersebut, tentara Rusia disebut menggunakan rudal yang diimpor dari Korea Utara. Zelenski menuduh serangan itu menargetkan warga sipil.
Zelensky mengatakan beberapa ahli senjata saat ini sedang menyelidiki data rudal yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF).
“Menurut informasi awal, Rusia menggunakan rudal Korea Utara dalam serangan itu, yang merupakan serangan teroris yang disengaja terhadap Ukraina,” kata Zelensky.
“Para ahli senjata masih berusaha untuk mengetahui rincian pasti terkait rudal tersebut,” katanya.
Tanpa henti, Zelensky kembali meminta dukungan negara Barat untuk pasokan senjata. Dalam hal ini, sistem rudal pertahanan udara disebut sangat dibutuhkan.
“Meskipun kemampuan jangka panjang Ukraina tidak terbatas, perang ini benar-benar ada batasnya,” kata Zelensky.