Gebrakan Besar di Kaki Cartensz, 3 Pasukan Khusus TNI dan Buaya Putih Kostrad Kuasai Alom

ditphat.net – Pemandangan berbeda di kaki puncak gunung tertinggi di dunia, Piramida Corten, Kabupaten Pancak, Papua Tengah.

Ratusan prajurit TNI bersenjata lengkap berkumpul di posko Divisi Infanteri 323.

Selain Kostrad, prajurit TNI berasal dari satuan tugas pasukan khusus milik TNI Angkatan Darat.

Pasukan TNI diambil dari Komando Pasukan Aksi Cepat TNI Udara (COPASGUT), Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut (COPASCA), dan Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (COPASUS).

Pimpinan gugus tugas dari masing-masing unit terlihat membahas rencana operasi besar-besaran di wilayah yang diidentifikasi sebagai salah satu zona mati kegiatan Kelompok Teroris Separatis Papua (KST) OPM.

Kepada Kopasgat, dari siaran resmi Komando Yonif 461/Kopasgat dilansir ditphat.net Militer, pada Senin 5 Agustus 2024, pasukan dipimpin oleh Panglima Sektor II Kapten Paas Dadong Mahardika, sedangkan Putih Kostrad untuk Satgas Yonif/Raider 323 dipimpin oleh Letkol Inf Tri Viratno yang memimpin.

Mereka tidak hanya bisa minum kopi bersama, tetapi sebuah rencana besar pun sedang dibuat. Jadi jelasnya, seluruh kekuatan tiga dimensi ini bergerak untuk melakukan patroli skala besar. Tujuan utama mereka adalah tidak berkonflik dengan OPM. Tapi Bukit Alom berkuasa.

Saat matahari mulai terbit, patroli besar-besaran dimulai, dengan seluruh prajurit bergerak menuju Bukit Alom. Gerakannya juga terkondisi dengan baik. Semua penyeberangan diamankan melalui strategi keamanan yang sangat ketat,

Ada yang bertahan dari ketinggian, ada pula yang bergerak membuka jalan terdepan. Bahkan, seluruh pergerakan tak bisa dibedakan dari pantauan pesawat tak berawak yakni drone yang dikendalikan Komando Utama Ilaga.

Lalu apa yang ingin Anda lakukan dengan pasukan sebanyak itu, apalagi pasukan khusus yang berangkat ke Bukit Alom?

Sekitar pukul 12.45 WIT, Panglima TNI akhirnya bisa melangkah ke Bukit Alom. Kemudian mereka berkumpul kembali dan mengibarkan bendera Sang Saka Merah Putih.

Nantinya helm safety diganti dengan baret tiap kesatuan, Kopasgut dengan baret oranye, Kopaska dengan baret merah tua, Kopassus dengan baret merah, dan Prajurit Buaya Kostrad putih dengan baret hijau.

Bendera tersebut diikatkan pada batang pohon yang sangat panjang, kemudian dengan diiringi lagu Indonesia Raya, bendera tersebut dikibarkan diatas ketinggian pohon-pohon besar di atas Bukit Alom.

Komandan Sektor II Kopasgat Kapten Pas Dadong Mahardika mengibarkan merah putih di atas Bukit Alom dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI, menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Papua masih menjadi bagiannya, bukan sekedar upacara. Republik Indonesia.

Baca: Innalillahi, TNI Turut Berduka Cita… Kolonel Asep Darmawan Meninggal Dunia di Bogor

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *