Gawat, Pasukan Israel Tinggal 20 Kilometer Lagi Menuju Ibukota Suriah

ditphat.net – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku telah melakukan hampir 300 serangan di seluruh Suriah hanya dalam waktu 48 jam. Pasukan Letnan Jenderal Hertz Halevi juga sangat dekat dengan ibu kota, Damaskus.

ditphat.net Militer memberitakan dalam berita sebelumnya bahwa unit militer Israel menghancurkan armada Angkatan Laut Suriah di pelabuhan al-Bayda di provinsi Latakia pada Selasa, 10 Desember 2024.

Pasukan Israel juga menyerang beberapa daerah lain di Latakia, sangat dekat dengan pangkalan udara Kmeimim, yang dikuasai Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (FSRF).

Pada Rabu dini hari, 11 Desember 2024 waktu setempat, puluhan pesawat militer Israel menyerang kawasan Salamiyyah di timur provinsi Hama dan pangkalan udara Shayrat di Homs.

Serangan udara Israel juga menghantam fasilitas militer Suriah di provinsi utara Raqqa. Sementara itu, armada Tank Tempur Utama (MBT) Tentara Zionis Merkava Mark IV dilaporkan melewati kawasan Quneitra menuju ibu kota.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh ditphat.net Military’s Middle East Monitor, pasukan Israel saat ini hanya berjarak 20 kilometer (12,4 mil) dari Damaskus.

Selain itu, pasukan Israel dilaporkan telah merebut beberapa kota di selatan Damaskus, termasuk Arna, Hina, dan al-Husseini.

Pasca jatuhnya Presiden Bashar al-Assad yang digulingkan oleh kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS), pasukan Zionis dengan cepat memanfaatkan situasi tersebut untuk memperluas wilayahnya.

Meski hanya mengaku menjalankan misi menghancurkan senjata peninggalan rezim Al-Assad, pasukan Israel nyatanya berhasil merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan. 

Padahal, tindakan tersebut melanggar perjanjian yang ditandatangani dengan Suriah pada tahun 1974. Bukti lainnya adalah pasukan Israel juga telah merebut Gunung Hermon, titik tertinggi di Dataran Tinggi Golan.

Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan pasukannya mencapai keberhasilan yang belum pernah dicapai dalam 50 tahun terakhir.

Katz berpikir bahwa siapapun yang memajukan rencana dan kepentingan Israel akan menerima imbalan yang besar. Namun, atas ancaman dari kedua belah pihak, Katz mengklaim militer Israel akan membalas.

Katz berkata: “Negara Israel mengukuhkan posisinya sebagai pusat kekuasaan di wilayah kami, hal yang belum pernah terjadi selama beberapa dekade.”

“Mereka yang bekerja sama dengan kami akan mendapat keuntungan besar. Siapa pun yang menyerang kami akan menderita kerugian besar,” kata ditphat.net Militari kepada Morning Star.

Kelompok Hayat Tahrir al-Sham belum mengeluarkan pernyataan resmi hingga berita ini diturunkan. Sebaliknya, HTS menunjuk Mohammed al-Bashir sebagai perdana menteri Suriah dalam pemerintahan transisi.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *