DITPHAT Gandeng Disdik, Dishub Sumut Segera Sosialisasi ke Sekolah agar Selektif Pilih Bus Pariwisata

ditphat.net – Bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut, Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut akan memberikan edukasi dan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk mencegah kecelakaan lalu lintas di bus wisata yang digunakan pelajar.

Hal ini menanggapi perintah Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub) untuk mencegah dan menyikapi kecelakaan maut di Palasari Chiater, Subang, Jawa Barat yang menewaskan 11 siswa SMK Linggau Kencana, Kota Depok beberapa waktu lalu. mengulang .

Kepala Dinas Perhubungan Sumut Agustinus Panjaitan mengatakan, upaya sosialisasi bertujuan agar sekolah-sekolah di Sumut lebih selektif dalam memilih kendaraan untuk kegiatan sepulang sekolah.

“Iya, pasca kecelakaan kemarin, kami diinstruksikan Pak Menteri untuk lebih mengantisipasinya dengan memantau stasiun. Penggunaan kendaraan wisata harus benar-benar selektif, artinya sekolah dan masyarakat harus memastikan kendaraan tersebut legal dan berizin.” Itu yang kami coba lakukan kepada para operator angkutan wisata untuk mendapatkan izin, kata Augustinus pada Rabu, 22 Mei 2024.

Agustinus mengatakan sosialisasi akan segera dilakukan di sekolah-sekolah di Sumut. Terutama untuk memberikan pemahaman mengenai penggunaan bus wisata dan kendaraan lainnya.

“Hal ini untuk memastikan bahwa dalam menggunakan kendaraan wisata harus dipastikan bahwa kendaraan tersebut laik jalan dan memiliki izin. Kedua, kita latih sopir bus dalam pertemuan,” jelas Augustinus.

Agustinus mengatakan, dalam sosial dan edukasi ini, Dinas Perhubungan Sumut akan mengajak siswa untuk menjadi pionir dalam keselamatan, perencanaan lalu lintas, dan mengingatkan sekolah tentang transportasi dalam kegiatan yang aman, bebas biaya, dan efisien.

“Kami juga mempekerjakan mahasiswa perintis untuk melihat bagaimana mereka bisa lebih aman. Mahasiswa perintis ini pada akhirnya akan menjadi agen perubahan, sehingga mereka memahami bahwa kendaraan yang mereka gunakan memiliki izin. Jadi kita bisa “melakukannya.” sendirian, kita memerlukan partisipasi multipihak,” kata Augustyn.

Agustin pun mengaku kesulitan memantau bus wisata tersebut. Menurut dia, pengelolaannya bisa dilakukan dengan bekerja sama dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Ya, pengawasan terhadap bus wisata lebih sulit dibandingkan bus reguler, karena banyaknya rute dan beroperasi di kawasan wisata, sehingga pemberian izin masih bergantung pada Kementerian Perhubungan. Sampai saat ini kita juga belum mengetahui apa itu kendaraan yang berizin dan berapa harganya, dan tentunya “teman-teman BPTD Departemen Perhubungan harus lebih aktif,” ujarnya.

Agustin juga mengeluhkan produksi bus wisata yang kurang berkualitas dan mulai beroperasi secara tiba-tiba seperti saat mudik lebaran lalu. Sehingga hal ini akan disasar dan diawasi secara ketat oleh Dinas Perhubungan Sumut ke depannya.

“Seiring meningkatnya kecelakaan di jalan raya, pada lebaran lalu banyak bus wisata yang tidak berfungsi, tiba-tiba mulai bekerja, hingga menjadi angkutan normal, ini yang sulit dikelola karena tidak berfungsi. Kita harus berangkat ke terminal, sesuai aturan, itu yang menyulitkan kami,” kata Augustyn.

Baca beberapa artikel menarik dan informatif di tautan ini.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *