JAKARTA, ditphat.net – Untuk menghormati keindahan alam dan memuji para pencipta yang telah mampu menangkap pesona satwa liar dalam karya -karya visual yang fantastis, menghadapi pil foto dan video internasional Taman Safari Indonesia, yang bersaing 2024.
Seperti Civil of the Wild, acara malam harga ini berhasil di Soderman Atas Jakarta, menawarkan fotografi dan video terbaik dunia yang menyelimuti semangat alam yang liar. Gulung untuk informasi lebih lanjut, mari kita datang!
Para finalis berpartisipasi dalam malam penghargaan yang mengakui kemampuan mereka untuk menceritakan kisah -kisah yang penuh makna melalui karya -karya visual, dan acara itu lebih jelas dengan tampilan khusus Lalhota.
Kompetisi dibuka dari Juni 2024 dan dibagi menjadi berbagai jenis, termasuk semua kelompok, yaitu hewan lokal, satwa liar umum, kompetisi media sosial (rel video dan suasana foto), penggemar foto (10-18 tahun), dan pameran jalan termasuk . Berbagai tempat seperti Taman Safari Indonesia, Solo Safari dan Taman Safari Indonesia, Bogor.
Dengan sejumlah kategori, kompetisi ini memberi semua peserta kesempatan untuk menunjukkan karya terbaik mereka untuk menangkap keindahan dan individualitas kehidupan hutan.
Tahun ini, jumlah peserta mencapai 8.332 peserta, yang meningkat tajam pada tahun 2023 dengan 5.977 peserta. Administrator mengumpulkan lebih dari 23.000 gambar dari semua kategori dengan tujuan liar di alam yang bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya. Perlindungan hewan liar dan masa tinggal mereka.
Karya -karya luar biasa ini diputuskan oleh para hakim yang merupakan selebriti dalam fotografi, yaitu seorang fotografer senior, Arbin Rambi, yang dikenal karena jurnalistik dan dokumenternya. Regina Travel, seorang fotografer profesional yang memiliki pengalaman panjang dengan citra kehidupan hutan dan alam. Alexander Thian, blogger perjalanan dan fotografer terkenal yang sering berbagi cerita petualangan mereka melalui media sosial. Dan Adam Zigar, seorang fotografer dan perwakilan dari skrip data Canon.
Dengan diagnosis mereka, pilihan pekerjaan terbaik didasarkan pada estetika, keterampilan teknis dan pengaruh visual yang meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan kehutanan.
“Kompetisi ini tidak hanya mengundang orang untuk menangkap momen -momen liar, tetapi juga mengundang untuk merasakan dan menghormati keragamannya. Rabu,” melalui setiap foto dan video kita dapat merasakan ‘jiwa’ satwa liar dan memahami pentingnya peran kita dalam melindungi mereka.
Pemenang setiap kategori TSI Day 1: Champion 1 (Randra des Cornea), Champion 2 (Andrento), Champion 3 (Tan Josova Victor). Hari 1. Bogor: Champion 1 (Mahidin), Champion 2 (Aditya Wabhawa), Champion 3 (Tree Sogarto). The 1st.
Dan pemenang kategori lain adalah Road Show TSI Parjan Day, foto media sosial, video media sosial, situs web fotografer yang bersemangat, situs web General Wildlife, situs lokal Indonesia.