
JAKARTA, ditphat.net – Persentase terkenal dari Pengkhotbah, Gus Miftah, tiba -tiba menjadi percakapan yang hangat setelah informasi pembayaran hingga 75 juta RP selama 1,5 jam, mematuhi publik.
Ini diungkapkan oleh pemilik Akun X Rumail Abbas, yang mengklaim menerima informasi dari seorang teman dalam administrasi cabang Nahdlatul Ulama (PCNU).
GUS GLAS Goggles (Gus Miftah) 75 juta/1,5 jam, dikutip oleh Rumail Abbas oleh akun X @Stakof.
Dia juga menyebutkan bahwa ongkos tidak termasuk akomodasi, nutrisi, transportasi dan kebutuhan tambahan, seperti pilot untuk Gus Miftah dan rombongannya. Kemudian itu menyebabkan reaksi publik.
Sementara itu, Profesor Adi Hidaite juga mengomentari fenomena pengkhotbah yang bimbingannya kemungkinan besar akan memastikan daripada di luar.
Dalam kuliah oleh Ustaz Adi Hidayat, yang dikutip oleh akun YouTube resmi, ia menekankan pentingnya niat murni untuk penyebaran pengetahuan agama.
ADI saat ini juga mengutip pesan Imam Hasan al-Bashri: “Hukuman untuk pengetahuan adalah Mautul Cabbi, yang merupakan kematian hati,” kata Usas Adi Hidaite.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, hati yang mati membuat pengetahuan seorang guru tentang dilahirkan dan kehilangan pengaruh yang mendalam bagi siswa atau setia.
“Karakteristik hati yang mati adalah ketika mengajar agama dengan maksud menemukan dunia, tetapi tampaknya berada di luar. Misalnya, mengajar Al -Quran, tetapi yang dianiaya adalah tarif,” katanya.
Dia juga menambahkan bahwa seorang guru atau pengkhotbah yang memprioritaskan aspek materi akan sulit untuk memberikan berkah dalam pengetahuannya.
Faktanya, Ustaz Adi Hidaya percaya bahwa fenomena ini juga dapat ditemukan di sekolah -sekolah Islam, yang hanya berfokus pada pendapatan sebagai SPP, tanpa berkaitan dengan kualitas pendidikan berdasarkan di luar.