ditphat.net – Baru-baru ini media sosial dibanjiri dengan video memilukan dan menegangkan yang memperlihatkan momen seorang anak warga negara asing (WNA) tertangkap atau terjebak saat menaiki Flying Fox.
Terlihat dari banyaknya video di berbagai media sosial, salah satunya baru-baru ini dibagikan kembali oleh akun Instagram @folkative. Video tersebut memperlihatkan situasi mencekam yang dialami seorang gadis belia di ketinggian.
Meski berada dalam situasi yang mengerikan, alien ini terlihat tenang, perlahan menggerakkan tubuhnya, mengayunkan kakinya dan berusaha untuk terus meluncur.
Alih-alih meringkuk ketakutan dan berteriak, bocah lelaki yang banyak dibicarakan itu mencari solusi ketika ia terjebak di jalur rubah terbang.
Video tersebut memperlihatkan beberapa tamu lain menyaksikan aksi bocah asing tersebut dari bawah. Berikut ini beberapa fakta mengenai jalur Flying Fox yang mungkin menarik bagi Anda, dikumpulkan dari berbagai sumber;
Itu terjadi di Bali
Peristiwa melibatkan bocah bule yang sedang bermain Flying Fox yang tiba-tiba berhenti dan lepas landas itu terjadi pada Jumat, 12 Juli 2024 di Pantai Diamond, Kawasan Klungkung, Bali, Kabupaten Nusa Penida.
Mereka yang selamat dari kejadian tersebut
Terkait kejadian viral seorang anak terjatuh ke dalam Flying Fox, Kapolsek Nusa Penida Kompol Putra Sumerta menjelaskan, kejadian viral tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Alias, anak yang bermain kuda itu selamat.
“Anak WNA tersebut selamat dan tidak mengalami luka ringan maupun berat,” kata Kompol Sumerta seperti dikutip ditphat.net.co.id pada 16 Juli 2024.
Diluncurkan karena cuaca berangin
Selain tidak ada korban luka, kondisi angin yang buruk menyebabkan pengalaman dramatis yang dialami bocah 11 tahun ini. Hal ini berdasarkan informasi dari Pengelola Pusat Wisata Pantai Diamond.
Menurut pihak manajemen, kejadian tersebut terjadi pada sore hari. Ada seorang bule berumur 11 tahun yang menempel pada bocah tersebut. Ini juga alasannya: “Saya ringan, jadi itu terjadi, tapi dia terjebak di dalam.” tengahnya cuma tiga menit,” jelas sang pengelola objek
Anak itu mendapat izin orang tua
Menurut pengelola objek wisata terpisah, perwakilan pengelola Diamond Hill I Gusti Bagus Adiviya menjelaskan, bocah yang terjebak Flying Fox itu sudah mendapat izin dari orang tuanya.
Ia menjamin wahana yang dijalankannya aman. Menurut dia, kendaraan ini sudah diuji coba kepada orang yang berbobot lebih dari 100 kilogram.
Pembangunannya juga dilakukan oleh tenaga profesional di bidangnya dan dilengkapi dengan tali penambatan (tali darurat). Sebagai referensi, tali darurat adalah tali yang digunakan untuk menarik keluar penumpang ketika ada halangan dan berhenti di tengah jalan.
“Setelah kami sampai di garis finis, baik anak-anak maupun orang tua kami tidak keberatan atau mengeluh,” kata Adivijaya dalam keterangan resmi, Senin (15/07/2024).
Mobilnya belum terdaftar
Setelah ditelusuri lebih lanjut, Flying Fox di Pantai Intan, Desa Pejucutan, Kawasan Klungkung, Kabupaten Nusa Penida diketahui tidak memiliki izin mendirikan bangunan. Flying fox diketahui terbentang dari satu batu ke batu lainnya dengan ketinggian sekitar 30 meter, dan laut lepas berada di bawahnya.
Hal itu dijelaskan Kepala Satpol PP Klungkung Dewa Putu Suarbawa usai melakukan penyelidikan lapangan usai video tersebut viral.
“Pemeriksaan lapangan dilakukan pada Selasa, 9 Juli 2024 bersama instansi lain seperti PUPR, Kabupaten Nusa Penida, dan DLHP,” ujarnya, Senin, 15 Juli 2024.
Dari hasil pemeriksaan, ternyata pihak penunggang Flying Fox tidak bisa menunjukkan dokumen perizinan terkait. Fasilitas wisata yang akan dibuka pada 2 Juli 2024 ini baru mendapat izin wisata pantai. Saat ini wisata buatan berupa Flying Fox belum memiliki izin.
Tindakan ditutup
Wahana itu akhirnya ditutup setelah muncul video online tentang seorang anak laki-laki asing yang terjebak di jalur Flying Fox. Setelah berbagai pertimbangan, terutama karena belum adanya izin pembuatan mobil. Tur Flying Fox resmi berakhir pada Jumat, 12 Juli 2024.
Reaksi pengguna jaringan
Video yang tak disangka viral di media sosial ini menimbulkan beragam reaksi dari warganet.
“VV sepertinya tidak cukup untuk mengendarai mobil. Itu sebabnya dia tidak bisa bergerak. Kakaknya ingin mengecilkan tubuhnya. SOPnya perlu diperbaiki lagi. Saya berharap hal itu akan terjadi di masa depan. Berbahagialah adiknya, semoga tidak menyakitinya,” tulis warganet. .
“Jangan panik dan coba selesaikan masalahnya. Luar biasa anak seusianya bisa mengendalikan udara,” tulis yang lain.
“Sumpah, anak-anak itu berani sekali, pintar sekali, mereka tahu bagaimana mengendalikan amarahnya, mencari solusi yang baik dan cepat, tapi orang dewasa tidak harus menghadapi masalah seperti ini, sehingga mereka menangis dan bahkan pingsan,” tulis yang lain. . “Solusi bagus, jangan panik,” sahut yang lain.
“OK, KAMU BERANI,” sahut yang lain.
“Tidak ada tandingannya dalam semangat bertahan hidup,” sahut yang lain.
“Pendidikan orang tua yang sukses mengajarkan mereka untuk bertahan dan tidak panik di usia seperti itu, anak mengerti bagaimana mengatasi masalah. Bagaimana menyelamatkan dirinya sendiri,” tulis yang lain.