ditphat.net – Muncul dugaan baru terkait penyebab meninggalnya Ismail Haniyeh. Kepala Biro Politik Palestina Hamas diyakini tidak terbunuh akibat serangan pesawat tak berawak militer Israel.
LIVE Militer memberitakan dalam pemberitaan pada Kamis, 1 Agustus 2024, bahwa Haniyeh terbunuh di Teheran, Iran, saat berkunjung ke negara para mullah untuk menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.
Haniyeh tewas dalam serangan drone militer Israel. Pejabat senior Hamas, Khalil al-Hayya bahkan mengklaim rudal yang diluncurkan langsung mengenai tubuh Haniyeh.
Namun, muncul dugaan lain yang mengaitkan kematian Haniyeh dengan Badan Intelijen Israel, Mossad.
Dalam laporan yang dilansir ditphat.net Military Shafaq News, dua sumber yang dirahasiakan identitasnya menyebutkan Haniyeh tewas akibat ledakan bom yang ditanam agen intelijen Israel.
Bom tersebut ditempatkan di bawah tempat tidur Haniyeh di kediaman resmi pemerintah Iran. Tuduhan tersebut bahkan dibenarkan oleh dua media Amerika Serikat (AS), The New York Times dan Axios.
Kedua media menyebut hal ini menunjukkan kemampuan penetrasi mendalam yang dilakukan intelijen Israel. Sementara itu, kejadian ini menyudutkan aparat keamanan Iran yang dinilai tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya.
Berbagai prediksi menyebutkan tiga rudal ditembakkan oleh drone tempur militer Israel. Sementara itu, ada juga yang meyakini rudal tersebut diluncurkan dari luar Iran.
Namun, kedua media AS tersebut mengungkapkan serangkaian bukti bahwa banyak sumber mengungkapkan pengetahuan intelijen Israel tentang fasilitas dan kamar tempat Haniyeh menginap.
Bom yang ditanam di bawah tempat tidur Haniyeh diklaim berteknologi maju melalui penggunaan kecerdasan buatan.
Bom tersebut diledakkan oleh agen Mossad di Iran dari jarak jauh, setelah mendapat laporan bahwa Haniyeh ada di dalam ruangan.