PARIS, ditphat.net – Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rhian Ardianto tersingkir di babak perempatfinal bulu tangkis Olimpiade Paris 2024. Mereka kalah dari wakil China, Wei Keng/Wang Chang
Fajar/Rian yang ditahan di La Chapelle Arena, Prancis, kalah dari Weikeng/Chang. Dengan skor sengit 22-24, 20-22 setelah melihat statistik tersebut Indonesia nyaris putus asa meraih medali ganda putra bulu tangkis di Olimpiade Paris 2024.
Hasil tersebut juga membuat gelar ganda putra Indonesia terpuruk di beberapa turnamen paling bergengsi di dunia sejak 1992. Ini merupakan keempat kalinya ganda putra Indonesia gagal meraih medali di Olimpiade dalam tiga edisi terakhir.
Kali pertama Indonesia gagal meraih medali di nomor ganda putra adalah pada Olimpiade London 2012. Saat itu, Mohammad Ahsan/Bona Septano gagal mencapai babak perempat final. Kalah dari pasangan Korea Selatan Jung Jae-sung/Lee Young-dae dengan skor 12-21 dan 16 21.
Oleh karena itu, pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Indonesia pun tidak mempunyai wakil di turnamen knockout ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menjadi wakilnya saat itu. Tersingkir di awal babak penyisihan grup setelah dua kekalahan dari tiga pertandingan yang mereka mainkan.
Mereka tergabung di Grup D melawan wakil Jepang Hiroyuki Endo / Kenichi Hayakawa, Tsai Biao / Hong Wei dari Tiongkok, dan wakil India Manu Attri / B. Sumeeth Reddy Ahsan/Hendra tumbang dari Endo/ Hayakawa dengan skor 17-21, 21-16. dan 14-21 serta Biao/Wei The Daddies. Kalah dalam dua set dengan skor 15-21 dan 17-21.
Peluang medali ganda putra Indonesia nyaris terjamin di Olimpiade Tokyo 2020. Sayangnya, Ahsan/Hendra gagal mengalahkan wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam perebutan medali perunggu -21 dan 14-21.
Meski terakhir kali Indonesia meraih emas di Olimpiade Beijing pada 2008, saat itu Marquis Kido/Hendra Setiawan mampu membungkam pasangan China Fu Haifeng/Kai Yun dengan skor 12- 21, 21-11, dan 21 -16.