ditphat.net – Ajang Kompetisi Motocross Lombok Sumbawa 2023 sedang didalami Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB karena terdapat indikasi dugaan korupsi. Beberapa penyelenggara acara, termasuk Dinas Pariwisata Provinsi NTB, diperiksa oleh jaksa.
Kasus ini diduga menggunakan dana yang seharusnya digunakan untuk ajang MXGP 2023 namun dialihkan untuk menggelar ajang motocross non-MXGP.
Asisten Khusus Tindak Pidana (Aspidsus) Kejaksaan NTB, Eli Rahmavati membenarkan, kasus tersebut sedang dalam tahap penyidikan.
“Ya, ada (penyelidikan). “Kami belum bisa memberikan banyak informasi,” ujarnya.
Nama mantan Pj Gubernur NTB Lalu Geeta Ariyadi yang kini menjabat Sekretaris Daerah NTB diduga terlibat dalam kasus ini.
Kronologi kasus ini bermula ketika panitia MXGP 2023 mengajukan proposal kepada pemerintah pusat untuk membantu terlaksananya ajang tahunan MXGP di NTB. Gubernur NTB saat itu adalah Zulkieflimansiah. Namun hingga akhir masa amanah, anggaran pemerintah pusat tidak diumumkan.
Barulah saat Pj Gubernur NTB Lalu Geeta Ariyadi menjabat, anggaran sebesar 24 miliar kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif baru dikucurkan. Namun perlu diingat, proposal baru harus diajukan.
Pemprov NTB kemudian mengemas acara tersebut dalam bentuk Motocross Lombok Sumbawa. Acara ini dilaksanakan selama sembilan hari dengan berbagai acara.
Rangkaian acaranya antara lain: E Sport Competition 17-19 November 2023 Sumbawa Community Tours 18-19 November 2023 Car Parade 22 November 2023 Explore Lombok Community 23-26 November 2023 Motocross Grace Track 24-26 November 2023 November 2023 dari 24-26 November 2023, Sasambo Creative Feat 24-26 November 2023, Sound of Noise 24-26 November 2023 dan Touring Community 25-26 November 2023.
Pengurasan anggaran terbesar adalah konser musik yang berlangsung empat hari di Bandara Lama Selaparang.
Diperiksa Kepala Dinas Pariwisata
Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaludin Maladi mengaku diperiksa jaksa.
“Kami diperiksa di kejaksaan,” ujarnya.
Dia mengatakan, jaksa juga mengundang event organizer (EO) ke Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB.
“Informasi sudah dicari dari 15 EO termasuk IMI,” ujarnya.
Ia mengatakan, EO tersebut sudah dikumpulkannya dan siap dikembalikan jika ditemukan kerugian.
“Mereka bersedia membawa kembali apa yang mereka temukan,” katanya.
Namun, dia membantah rumor yang menyebutkan dana sebesar R24 miliar. Ia mengatakan kelebihan dana hanya Rp 2,5 miliar namun sudah dikembalikan ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Acara tersebut menghadirkan 300 pebalap motocross dan 3000 peserta dari komunitas Touring Sumbawa dan komunitas Explore Lombok.
Lalu Gita melepaskannya
Sementara itu, mantan penjabat NTB Lalu Geeta Ariyadi mengaku tidak mengetahui anggaran sebesar R24 miliar tersebut.
“Mohon pertanyaan teknisnya lebih jelas kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Ketua IMI NTB,” ujarnya.
Dikatakannya, acara tersebut untuk mendorong eksistensi pariwisata dan mendorong pengembangan sport pariwisata di NTB.
Gita mengatakan, Dinas Pariwisata NTB dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah berhubungan langsung terkait dana tersebut.
“Yah, sebenarnya aku sudah memperingatkanmu. Bantuan dari pemerintah,” ujarnya. “Tapi jadi (Dinas Pariwisata NTB) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terhubung langsung,” ujarnya.