
Jakarta, ditphat.net-Smыnovna dari perwakilan Republik Indonesia (DPR RI) baru-baru ini menyelenggarakan pertemuan tinggi dengan subjek “eliminasi TB 2030: Nusantara Sehat, Indonesia yang kuat” dan meluncurkan DPR RI Tuberculosis Building.
Tujuan dari peristiwa ini adalah untuk meningkatkan kewajiban dan komitmen Parlemen terhadap upaya untuk mengatasi dan menghilangkan tuberkulosis (TB) di Indonesia.
Tuberkulosis (TB) masih merupakan salah satu masalah kesehatan terpenting di Indonesia. Berdasarkan siapa Global TB TB 2023, ada 10,6 juta kasus TBC di seluruh dunia dengan 1,3 juta kematian.
Indonesia adalah bagian dari delapan negara yang menyumbang dua pertiga dari kasus TB global, dengan lebih dari satu juta kasus baru, dan kematian mencapai 134.000 per tahun, yang sesuai dengan 15 kematian per jam.
Laporan dari Tuberculosis Information System (SITB) dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2023 menunjukkan 821 200 kasus TB, atau 77% dari kasus tersebut, dengan tingkat pengobatan 86% dari set target.
Wakil Ketua Komisi Dewan Perwakilan Rakyat IX, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyatakan dukungan untuk upaya menguasai TB di Indonesia melalui pengembangan politik berbasis data dan bukti kuat.
“Parlemen Indonesia juga akan mendukung inovasi tuberkulosis, termasuk pengembangan teknologi preventif terbaru, diagnostik dan pengobatan. Ganti tes PLEGM dengan tes molekuler yang lebih efisien adalah salah satu langkah terpenting untuk meningkatkan akurasi dan deteksi tuberkulosis.”
Pemerintah berfokus pada penurunan insiden TB menjadi 65 per 100.000 penduduk pada tahun 2030. Dalam konteks ini, akselerasi erotikasi TB adalah salah satu prioritas terpenting bagi presiden terpilih dan wakil ketua 2024-2029 dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia.
Pembukaan Parlemen Tuberkulosis Indonesia telah menjadi simbol tekad dan antusiasme untuk melawan TB secara lebih efektif. Kauka terbuka untuk semua pertengkaran dan penugasan di parlemen Indonesia untuk membangun dukungan politik yang berkelanjutan.
Ayam ini juga bertekad untuk mendukung orang dengan TB dan kelompok rentan lainnya, sementara stigma yang sering menjadi hambatan bagi mereka untuk menerima perawatan yang diperlukan.
Putih Sari, Ketua Asia dan TB TB TB dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat IX, mengungkapkan bahwa “Kaukus TB Global 60 KAUC Nasional dan lebih dari 2500 anggota parlemen di lebih dari 150 negara telah bergabung dalam jaringan kami.
Tuberkulosis Parlemen Indonesia akan bergabung dengan jaringan internasional anggota parlemen yang merupakan anggota Korps Global TB untuk memperkuat kewajiban politik dalam penciptaan regional dunia tanpa TB.
Warren Etsch, Co -chairman dari Asia dan Kaukus TB TB TB Pasifik dan anggota federal Leichhardt, Queensland di Australia, mengatakan bahwa awal tuberkulosis paduan suara adalah keberhasilan paling penting bagi Indonesia untuk mendukung tuberkulosis.
“Kaukus hanyalah sebuah platform. Yang penting adalah apa yang Anda lakukan dengan platform. Bagaimana Anda menggunakan suara Anda untuk berbicara dengan mereka yang tidak memiliki suara. Ambil langkah -langkah untuk mendukung mereka yang benar -benar membutuhkan dukungan,” katanya.